Bojonegoro (ANTARA News)- Ketua Dewan Syuro DPP PKB, K.H. Abdurrachman Wahid mendeklarasikan pasangan cabup dan cawabup H.M. Tahta dan Tamam Syaifuddin, di alon-alon Kota Bojonegoro, Jatim, Selasa (30/10).
Acara deklarasi pasangan Tahta yang dihadiri sekitar 10.000 orang itu sempat terganggu hujan yang cukup deras yang mengguyur kawasan Bojonegoro. Meski acaranya deklarasi, tetapi suasana berubah menjadi ajang kampanye.
"Kami minta yang memilih Tahta tidak hanya warga NU, tetapi juga Muhammadiyah dan seluruh warga Muslim di Bojonegoro, termasuk warga yang non Muslim," kata Gus Dur, dalam acara itu.
Gus Dur mengatakan dasar dukungan yang diberikan kepada pasangan Tahta, yang berangkat dari Partai Golkar di dalam pilkada di Bojonegoro, karena keduanya mendapatkan rekomendasi dari DPW PKB Jatim.
Menurut dia, di dalam Pilkada di Bojonegoro yang mengkampanyekan pasangan cabup dan cawabup harus para kyai Bojonegoro, bukan dari luar Bojonegoro. Dengan demikian, kalau pasangan yang kampanye dengan mendatangkan kyai dari luar berarti tidak tahu jiwa kyai dan masyarakat Bojonegoro.
Dia mencontohkan, kampanye yang dilakukan KH Abdullah Fakih dari Ponpes Langitan Tuban juga KH Maimun Zubair yang selama ini dianggap gurunya harus tetap didengarkan nasehatnya.
"Yang paling tepat kampanyenya ya kyai Bojonegoro," katanya. Tetapi, katanya, di dalam Pilkada nanti tetap pilihan harus jatuh kepada pasangan Tahta.
Acara deklarasi pasangan Tahta dari Partai Golkar dan mendapatkan dukungan dari DPC PKB dan PBR tersebut ditandai dengan pelepasan merpati yang dilakukan gus Dur dan pelepasan balon.
Hadir dalam acara itu, selain pasangan Tahta, juga sejumlah pimpinan Ponpes di Bojonegoro, antara lain KH Ahnan Affandi, KH Abu Dardak dan Ali Khumaidi. (*)
Copyright © ANTARA 2007