Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para pengusaha yang menjalankan bisnis di sektor industri untuk terus menjaga hubungan baik dengan penduduk setempat, melalui berbagai kegiatan sosial yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. "Pesan saya kepada semua yang menjalankan bisnis industri termasuk industri minyak dan gas di Indonesia, harus baik-baik dengan penduduk setempat," kata Presiden di Balai Sidang Jakarta, Selasa, ketika melakukan teleconference dengan sejumlah karyawan yang berada Lapangan Ujung Pangkah-Gresik (Hess) dan Lapangan Oyong-Sampang, Jawa Timur. Sebelum melakukan teleconference, Presiden dalam acara tersebut membuka Pameran dan Konferensi Minyak dan Gas Asia Pasifik yang diselenggarakan Society of Petroleum Engineers (SPE) serta meresmikan fasilitas produksi migas di Lapangan Ujung Pangkah-Gresik (Hess) dan Lapangan Oyong-Sampang (Santos), Jawa Timur. Presiden meminta kalangan industri agar memperhatikan kondisi penduduk setempat, sehingga jika ada pertumbuhan ekonomi di kawasan industri tersebut, maka masyarakat dapat merasakannya. "Tidak boleh ada kawasan industri besar dengan pegawai yang sejahtera, lantas di sekitarnya ada kampung atau desa yang tidak sejahtera. Secara moral itu tidak baik. Terus bantu mereka dengan program yang ada seperti pendidikan, kesehatan, serta program untuk meningkatkan ekonomi penduduk setempat," katanya. Kepala Negara mengingatkan bahwa perhatian perusahaan atau dunia industri terhadap masyarakat sekitar merupakan hal yang sangat penting. "Kalau masyarakat merasa memiliki, maka jalannya industri akan berjalan dengan baik, aman, dan lancar," katanya. Dalam dialog tersebut, Anton Pasaribu, yang bekerja di bagian pemeliharaan fasilitas produksi Hess di Lapangan Ujung Pangkah, mengatakan, lapangan migas tersebut sudah mulai berproduksi sejak April 2007 dan pada September produksinya telah mencapai 100 juta kubik kaki gas yang disalurkan ke PLN pembangkit Jawa Bali di Gresik. Menanggapi hal ini, Presiden berpesan agar hasil-hasil produksi energi juga memperhatikan kebutuhan energi di dalam negeri, selain untuk kebutuhan ekspor. Total nilai investasi Lapangan Ujung Pangkah dan Lapangan Oyong sebesar 1,232 miliar dolar AS dan menyerap tenaga kerja sebanyak 1.930 orang pada masa konstruksi dan 528 orang pada masa operasi. Lapangan Ujung Pangkah diharapkan dapat menghasilkan gas bumi sebesar 100 mmscfd (Juta Standar Metrik Kaki Kubik per Hari) dan kondensat 1.800 bpld, serta minyak bumi plus kondensat sebesar 25.000 bopd (barel minyak per hari) dan LPG sebesar 6.000 bopd. Sementara dari Lapangan Oyong diharapkan menghasilkan minyak bumi sebesar 8.000 sampai 10.000 bopd dan gas bumi 60 mmscfd. Selain itu, Presiden juga menyaksikan penandatanganan kontrak jual beli gas senilai 6,790 miliar dolar AS serta penandatangan kontrak pembangunan lima PLTU yang termasuk dalam program pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW dan lima "independent power producer" senilai total 2,5057 miliar dolar AS yang mampu menyerap 7.630 tenaga kerja. (*)
Copyright © ANTARA 2007