Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah bakal bertahan pada kisaran saat ini, yaitu sekitar Rp9.100-an, sampai semester pertama tahun depan, sehingga neraca perdagangan Indonesia (NPI) akan surplus pada saat itu. "Kalau dilihat dari kondisi sekarang, rupiah masih `manageable` karena beberapa sumber penerimaan masih banyak dan praktis pengeluaran masih agak kecil dalam enam bulan terakhir. Jadi masih ada sisa belanja yang bisa digunakan," kata staf khusus Menkeu, Chatib Basri, di Jakarta, Selasa. Dijelaskannya, kenaikan harga minyak dunia bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah, namun juga krisis subprime mortgage yang ternyata masih ada dampaknya. Asumsi nilai tukar rupiah dalam APBNP 2007 adalah Rp9.050 per dolar AS, dan Rp9.100 per dolar AS pada 2008. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007