Sumsel targetkan tahun depan semua SMA laksanakan UNBK

Palembang (ANTARA) - Dinas Pendidikan Sumatera Selatan menargetkan pada tahun 2020 semua Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat di 17 kabupaten/kota dalam provinsi setempat bisa melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer.

Berdasarkan data dan pemantauan di lapangan, sekitar 96 persen sekolah tingkat SMA dan sederajat di provinsi ini telah mampu melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang dimulai sejak 1 April 2019, kata Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan, Widodo di Palembang, Selasa.

Melihat data dan fakta di lapangan tinggal sekitar empat persen lagi sekolah yang masih menerapkan Ujian Nasional Berbasis Kertas Pensil (UNKP), pihaknya berupaya mendorong melakukan persiapan melaksanakan UNBK pada tahun depan dan membantu penyediaan fasilitas pendukung.

Sekolah yang belum bisa melaksanakan UNBK pada tahun ini disebabkan beberapa faktor seperti jumlah komputernya belum sesuai dengan siswa yang akan ujian dan belum memiliki jaringan internet atau perangkat pendukung lainnya.

Permasalahan yang dihadapi sekolah yang belum siap melaksanakan UNBK pada tahun ini menjadi perhatian pihaknya untuk mencarikan solusinya agar pada tahun 2020 semua SMA di Sumsel bisa melaksanakan UNBK.

"Kami mencoba membantu mengatasi permasalahan sekolah-sekolah yang belum siap melaksanakan UNBK, melalui upaya tersebut pada tahun depan ditargetkan 100 persen SMA di provinsi ini bisa meninggalkan sistem lama UNKP," ujar Widodo.

Sementara Kabid SMA Dinas Pendidikan Sumsel Bonny Syafrian menambahkan pada tahun ini terdapat 75.997 siswa dari 820 SMA dan Madrasah Aliyah yang tersebar di 17 kabupaten dan kota dalam wilayah Sumsel mengikuti UNBK

Berdasarkan evaluasi pelaksanaan ujian tersebut, pada hari pertama Senin (1/4) untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan hari kedua Selasa (2/4) mata pelajaran Matematika, berjalan lancar.

Pelaksanaan UNBK pada hari berikutnya Kamis (3/4) untuk ujian mata pelajaran Bahasa Inggris, dan mata pelajaran jurusan IPA, IPS, Bahasa, dan Keagamaan yang dijadwalkan berlangsung pada 8 April 2019 diharapkan tanpa gangguan berarti, kata Bonny.*