Milan (ANTARA News) - Hakim olahraga, Senin, menjatuhi hukuman larangan dua pertandingan terhadap striker Napoli Marcelo Zalayeta karena melakukan "diving" untuk mengelabui wasit, dalam pertandingan Liga Utama Italia (Serie A) yang digelar akhir pekan lalu, demikian dilaporkan kantor berita Italia, ANSA. Napoli Sabtu malam berhasil menyusul ketertinggalan mereka sehingga akhirnya dapat mengalahkan Juventus 3-1 berkat dua tendanan penalti yang kontroversial yang diberikan kepada mereka, setelah menyamakan kedudukan atas gol pembuka tim tamu, Juve. Wasit Mauro Bergonzi memutuskan tendangan penalti kedua ketika pemain asal Uruguay berusia 29 tahun itu, yang juga seorang mantan striker Juve, beradu wajah dengan kiper Juventus, Gianluigi Buffon, yang tengah meluncur cepat dan jatuh terjerembab mencium tanah setelah seolah-olah ia didorong Bufon, atau gerakan tipuan jatuh yang diduga untuk mengelabui wasit agar ia diberi kesempatan tendangan penalti. Bergonzi, yang termasuk dalam daftar calon untuk menjadi wasit internasional pada akhir tahun ini, tampaknya juga telah salah mengambil keputusan pada tendangan penalti pertama. Sementara ini media massa menduga, ketua perwasitan Pierluigi Collina akan melarangnya memimpin pertandingan selama sebulan dan memerintahkannya untuk memulai lagi memimpin pertandingan di divisi yang lebih rendah (Serie B). Wasit juga dihukum Sementara itu, Reuters melaporkan, wasit Bergonzi tidak akan memimpin sejumlah pertandingan pekan ini dan tampaknya ia akan diturunkan level-nya untuk jangka panjang setelah ia salah mengambil keputusan dengan memberi dua penalti yang berbuah kemenangan bagi Napoli saat bertanding melawan Juventus, Sabtu lalu. Juve akhirnya kalah 1-3 atas Napoli setelah sebelumnya skor mereka 1-1, sesudah Maurizio Domizzi melakukan dua tendangan penalti yang menimbulkan perselisihan tersebut. Bergonzi memutuskan Giorgio Chiellini melanggar Ezequiel Lavezzi kendati tayangan ulang menunjukkan ia mendapatkan bola dan wasit itu kembali menunjuk ke arah titik penalti setelah Zalayeta melakukan diving atas Buffon. Wasit tersebut tidak terpilih untuk memimpin pertandingan Serie B pada Selasa atau pertandingan Serie A Rabu, demikian menurut situs Web Federasi Sepak Bola Italia (www.figc.it). Bos Juventus Claudio Ranieri mengaakan ia berharap agar klubnya tidak dijadikan korban akibat peran mereka tahun lalu dalam skandal penentuan pertandingan. Juve dicoret dari dua gelar juaranya di Serie A dan diturunkan ke divisi yang lebih rendah namun kembali mendapat promosi untuk musim ini ddengan langsung memimpin puncak klasemen. "Kami sudah siap untuk membayar kerugian di masa silam, dua gelar juara dan didegadrasi. Kami ingin diperlakukan sama seperti orang lainnya," ujarnya kepada media massa Italia. (*)
Copyright © ANTARA 2007