Mereka (mahasiswa) diharapkan mampu menggerakkan dan mengorganisir sesama mahasiswa, lingkungan atau keluarganya untuk berpartisipasi politik secara demokratis dan sehat
Surabaya (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo berharap mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) untuk menggerakkan masyarakat agar tidak golput atau menggunakan hak pilihnya saat Pemilu 2019.
Tjahjo saat menjadi pembicara di UWKS, Selasa nengatakan mahasiswa merupakan elemen dari masyarakat yang punya kelebihan dan disiplin ilmu.
"Mereka (mahasiswa) diharapkan mampu menggerakkan dan mengorganisir sesama mahasiswa, lingkungan atau keluarganya untuk berpartisipasi politik secara demokratis dan sehat," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Tjahjo mengingatkan pada pendukung calon presiden (capres) atau calon anggota legislatif bahwa kampanye adalah kegiatan untuk adu program bukan adu kebohongan, fitnah dan hoaks.
"Dengan menggerakkan itu mahasiswa ikut berperan bahwa pemilu bisa jalan kalau partisipasi masyarakat tinggi. Kami optimis partisipasi mencapai di atas 78 persen," ucapnya.
Dia menegaskan, mahasiswa bebas memilih, yang penting dapat menjaga kerukunan dan persatuan dan jangan sampai diganggu provokasi yang tidak sehat.
"Kami ingatkan jangan golput, gunakan hak pilih sebagai bagian dari masyarakat," katanya.
Pemilihan umum serentak digelar 17 April 2019, yakni memilih anggota DPRD II, DPRD I, DPR RI, DPD serta presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.
Pemilihan Presiden diikuti dua pasangan calon, yaitu Jokowi-KH Ma`ruf Amin di nomor urut 01, serta Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di nomor urut 02.
Baca juga: Tingkat partisipasi publik jadi perhatian khusus Pemilu 2019
Baca juga: Mendagri yakin pemilu di Aceh berlangsung sukses dan aman
Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019