Jayapura (ANTARA) - Dr Tanri Abeng berkenan memberikan motivasi kepada seribuan kaum milenial Papua dalam kuliah umum dengan judul "BUMN: Lembaga pelaku ekonomi negara dan politik ekonomi inklusif melalui BUMR", di auditorium Kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) di Kota Jayapura, Selasa.

Di hadapan para milenial Papua yang hadir dari berbagai kampus di Kota Jayapura, seperti dari Kampus Uncen Jayapura, IAIAN Fatthul Muluk Papua, ISBI Tanah Papua, USTJ Jayapura, STIKOM Muhammadiyah Jayapura, STIH Umel Mandiri dan Universitas Ottow Gesiler Papua, Tanri Abeng mengatakan kebijakan politik ekonomi perlu ditata dan dimantapkan terlebih dahulu.

"Saya kira pemantapan kebijakan politik ekonomi yang perlu dilakukan dan diorganisir secara korporasi, secara bisnis. Peluang-peluang usaha dari kekayaan alam yang bisa dikelola perlu didata sehingga apa yang bisa dilakukan mulai terarah," kata pria kelahiran Pulau Selayar, Sulawesi Selatan itu.

Menurut Komisisaris Utama PT Pertamina itu, Papua memiliki sumber daya alam yang lengkap mulai dari bidang perikananan luat dan darat, perkebunanan, kehutanan, hingga tambang yang sangat memberikan kontribusi yang luar biasa, apalagi berbicara disektor jasa dan pariwisata ini perlu diatur dengan bijak dan baik.

"Sumber-sumber daya di Papua ini kan banyak, mulai dari kopi, kakao, sagu, hingga pertambangan kan ada. Tapi tidak diorganisir dalam bentuk korporasi-korporasi milik masyarakat sendiri, bukan saja dari asing saja," kata pendiri Universitas Tanri Abeng itu.

Jika hal ini dikelola oleh korporasi lokal misalnya lewat badan usaha milik rakyat (BUMR) seperti koperasi ataupun usaha mikro lainnya, maka bukan tidak mungkin anak-anak Papua akan banyak terserap dan bekerja untuk membangun daerah.

"Saya khawatir anak-anak Papua yang lulus di perguruan tiinggi tapi tidak tersalurkan dalam lapangan pekerjaan, lalu memberontak, apalagi kita masuk dalam modus demografik, artinya anak-anak mileneial ini jadi tenaga produktif tapi tidak ada lapangan kerja, apaka ini tidak berbahaya, bisa menjadi counterproduktif," katanya.

"Mereka akan melawan itu, yang saya khawatir. Makanya saya katakan, kita perlu meratakan peluang itu dan ciptakan pertumbuhan lapangan kerja, itulah yang akan melahirkan yang saya katakan stabilitas permanen, tapi harus pemerintah komitmen untuk ini," katanya lagi.

Mengenai pemberdayaan anak-anak Papua ditubuh Pertamina, menurut begawan manajemen Indonesia itu, dibutuhkan SDM yang handal dan berkompeten.

"Kita tentu berikan peluang dan kesempatan kepada anak-anak Papua yang punya kompetensi. Di Pertamina itu semuanya sudah sangat terbuka, jadi persaingan ketat, kita tidak bisa merubah ini, kalau rubah hancur nanti. Jadi, kita inginkan anak-anak Papua yang betul-betul bekerja sehingga dia memiliki kompetensi dan bisa diterima di Pertamina," jawab Tanri Abeng.

Sementara itu, Rektor Uncen Jayapura Apolo Safanpo menilai bahwa Tanri Abeng merupakan sosok yang sangat paham dengan manajemen Indonesia, apalagi memiliki latar belakang yang panjang dalam hal organisasi, usaha dan prestasi.

"Ini adalah kuliah umum yang sangat bermanfaat bagi anak-anak muda Papua. Pak Tanri Abeng adalah orang yang bisa mengkolaborasikan antara manajemen di sektor swasta dan manajemen sektor pemerintah. Dia ini begawan manajemen Indonesia," kata Apolo.

Sedangkan, Ketua Himpunan Mahasiswa Ekonomi Syariah kampus IAIN Fattahul Muluk Papua, Abdul Rahman berpendapat bahwa kuliah umum yang juga peluncuran buku dari Tanri Abeng ternyata memberikan motivasi baru bagi anak-anak muda masa kini.

"Kami bangga dan senang bisa bertemu dan bertatap muka langsung dengan sosok begawan manajemen Indonesia, penggagas ekonomi inklusif, banyak ilmu yang bisa kami tangkap dan mungkin bisa kami praktekkan nanti," katanya.

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019