Jakarta (ANTARA) -
Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily mengatakan pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin telah menyatakan sikapnya bahwa pemilu harus disambut dengan riang gembira sekaligus bermartabat.

"Sikap Pak Jokowi sudah jelas bahwa pemilu harus disambut dengan riang gembira tapi bermartabat," kata Ace dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.

Dia menegaskan agar tidak ada kepentingan politik sesaat, dengan menebar fitnah terlebih provokasi.

Dia memandang ada yang menarik dari manuver kubu pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga akhir-akhir ini, dengan membangun "framing" atau bingkai bahwa pemilu akan curang.

"Framing" ini, menurut dia, bagian dari skenario besar mendelegitimasi hasil pemilu.

"Bahkan Amien Rais sudah mengancam 'people power' jika mereka kalah," kata Ace.

Dia memandang "framing" pemilu curang dilakukan dengan beberapa cara, pertama, menyebarkan fitnah aparat tidak netral.

Kedua, menyebar fitnah penyelenggara pemilu dibayar.

Ketiga, membangun konstruksi cerita kertas suara siluman tercoblos berkontainer-kontainer.

Keempat, menebar fitnah adanya pemilih siluman baik WNA memilih atau mendramatisasi penemuan KTP elektronik bekas.

"Upaya menebar fitnah ini sengaja dilakukan karena melihat dari hasil survei sangat sulit bagi kubu 02 mengejar ketertinggalan elektabiltas. Maka disiapkan skenario pemilu curang dan ancaman 'people power'," kata Ace.

Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf dan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.

Pilpres diselenggarakan 17 April 2019 bersamaan dengan pemilu legislatif DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019