inti pengembangan bisnis di kawasan ini yaitu pengolahan kelapa dan perikanan, logistik serat aneka industriManado (ANTARA) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara (Sulut) Jenny Karouw mengatakan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung diplot menjadi zona pengembangan industri, ekspor dan logistik.
"Zona pengembangan ini berada di atas lahan yang disiapkan seluas 534 hektare," kata Jenny di Manado, Selasa.
Inti pengembangan bisnis di kawasan ini yaitu pengolahan kelapa dan perikanan, logistik serat aneka industri.
"Jadi ada aneka industri seperti farmasi, tidak hanya terbatas pada pengolahan kelapa dan perikanan. Kebutuhan untuk industri farmasi akan menggunakan bahan baku lokal seperti komoditas tanaman pala," ujarnya.
Perizinan serta penggunaan lahan perusahaan yang akan berinvestasi, lanjut dia, sementara berproses.
Pemerintah saat ini terus merampungkan pembangunan infrastruktur pendukung KEK Bitung di antaranya Pelabuhan Hub Internasional Bitung dan Jalan Tol Manado-Bitung.
Areal Pelabuhan Hub Internasional Bitung telah dibangun terminal petikemas dengan kapasitas 500.000 Teus per tahun.
Sementara itu, jalan tol Manado-Bitung sedang dalam proses pembangunan dan ditargetkan dapat beroperasi di bulan Oktober 2019.
Jalan tol yang dibangun sepanjang 39,9 kilometer dengan dua lajur dua arah (lebar lajur 3,6 meter) ini berkapasitas 14.000 kendaraan per hari.
Baca juga: KEK Bitung tarik investor pengolahan kelapa, perikanan, dan farmasi
Baca juga: Status enam Kawasan Ekonomi Khusus segera ditentukan
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019