London (ANTARA) - Pemerintah Perdana Menteri Inggris Theresa May seharusnya pada 2017 mengatakan bahwa Brexit dengan cara yang lebih halus tidak bisa dihindari, setelah kehilangan mayoritas parlemennya dalam pemungutan suara, kata ketua penegakan aturan Partai Konservatif di Parlemen.
Ketua itu, Julian Smith, yang berbicara dalam wawancara dengan BBC yang dirilis pada Senin, juga mengkritik sejumlah menteri senior atas "contoh terburuk dari disiplin terburuk kabinet dalam sejarah politik Inggris."
BBC menyebutkan belum pernah ada ketua yang secara terang-terangan mengkritik pemerintah. Itu terjadi saat para menteri May terpecah dalam upaya mencari cara memecahkan kebuntuan Brexit Inggris.
Anggota parlemen dijadwalkan mengelar pemungutan suara untuk mencari alternatif atas kesepakatan May pada Senin. Sejumlah anggota menyeru Inggris agar memiliki hubungan yang lebih erat dengan Uni Eropa daripada hubungan yang diprediksi di bawah rencana perdana menteri.
Smith melalui BBC mengatakan, ketika gagal mengantongi mayoritas pada pemilihan 2017, "pemerintah secara keseluruhan mungkin seharusnya lebih jelas tentang konsekuensi itu. Aritmatika parlemen akan mengartikan bahwa ini akan menjadi seperti jenis Brexit yang lebih halus."
Ia menuturkan bahwa dirinya melihat sejumlah menteri "yang duduk di sekitar meja kabinet ... berupaya untuk mengacaukannya (May).
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2019