Jakarta (ANTARA) - Perancang busana Samuel Wattimena mengatakan Indonesia memiliki teknik wastra atau kain tradisional terlengkap di dunia.
"Teknik yang kita miliki memang awalnya berasal dari luar seperti Cina dan India tetapi nenek moyang kita berhasil membuatnya menjadi identitas kita," kata Samuel saat ditemui di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan beberapa teknik yang diterapkan dalam kain tradisional antara lain adalah batik, songket, sulam dan ikat.
Namun dia menyayangkan kini citra wastra kurang populer di mata generasi hal itu karena tak banyak generasi muda tidak menjadikan wastra sebagai wahana ekspresi.
"Generasi muda selain harus tahu harus bisa berekspresi dengan hal ini. Kalau kita tidak pernah ini bagian dari ekspresi kita akan ditinggalkan dong?," kata dia.
Dia mendorong agar pegiat wastra yang masih muda dapat berkarya menciptakan motif-motif baru pada kain, membuat motif pada wastra tidak selalu harus berpatokan pada motif-motif lama yang suda ada.
"Motif itu harus boleh dikembangkan, disesuaikan dengan zaman, yang tidak boleh berubah itu kain-kain untuk upacara adat, tapi untuk pakaian sehari-hari ya boleh," kata dia.
Dia mengatakan masalah pengembangan wastra nusantara selama adalah selalu ditangani oleh Kementeria UMKM atau Kementerian Perindustrian.
Menurut dia perspektif kebudayaan harus mulai digunakan dalam mengembangkan wastra.
"Kalau hanya dari sisi ekonomi akan hilang budayanya. Pengrajin dapat kehilangan kreatifitasnya sehingga kualitasnya dalam membuat kain dapat menurun, kebudayaan harus memberi wawasan dan makna akan hal ini," kata dia.
Baca juga: 150 kain wastra tokoh nasional siap dipamerkan di Istana Bogor
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019