Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan mendukung penuh Provinsi Sulsel sebagai lumbung pangan nasional.
"Di Sulsel, masih terdapat hamparan lahan persawahan di atas 3.000 hektar yang sudah sulit ditemui di daerah lain. Produktivitasnya kita tingkatkan dengan ketersediaan air yang berkelanjutan dari bendungan,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Konstruksi bendungan Paselloreng di Kabupaten Wajo telah dimulai sejak Juni 2015 dengan progres saat ini mencapai 95 persen dan ditargetkan rampung Juli 2019.
Luas genangan bendungan Paselloreng 169 hektare dengan kapasitas tampung 138 juta meter kubik untuk mengairi tujuh ribu hektar sawah.
Bendungan multifungsi ini juga dimanfaatkan sebagai sumber air baku untuk 4 kecamatan di Kabupaten Wajo sebesar 305 lt/detik, Konservasi Sumber Daya Air, pengendalian banjir Sungai Gilireng (1002 m3/detik), perikanan air tawar, pengembangan Pariwisata, dan potensi listrik 2,5 MW.
Konstruksi bendungan Paselloreng dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya – PT. Bumi Karsa, KSO (Kerjasama Operasi) dengan biaya Rp 793 miliar.
Selain bendungan Paselloreng juga tengah diselesaikan pembangunan dua bendungan lainnya yakni bendungan Karalloe di Kabupaten Gowa dan Pamukkulu di Kabupaten Takalar yang akan menambah tampungan air total sebesar 256 juta meter kubik.
Bendungan Karalloe mulai dibangun Desember 2013, saat ini progresnya mencapai 92 persen dan ditargetkan rampung tahun 2019. Luas genangan 145 hektare dengan kapasitas tampung sebesar 40 juta meter kubik. Manfaatnya akan mengairi tujuh ribu hektare, air baku 450 liter/detik dan potensi listrik 3-5 MW. Biaya pembangunannya sebesar Rp568 miliar.
Sementara bendungan Pamukkulu yang mulai dibangun bulan November 2017, saat ini progres konstruksinya mencapai 2,8 persen. Luas genangannya 126 hektare dengan kapasitas tampung 97,3 juta meter kubik. Manfaatnya akan mengairi irigasi seluas 6.256 hektare, sumber air baku sebesar 0,13 m3/detik, dan mengurangi banjir 2,5 m3/detik. Biaya pembangunan bendungan Pamukkulu Rp1,7 triliun.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019