Cirebon (ANTARA) - Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Majalengka Ahmad Faa Iziyn mengatakan Wilayah Cirebon, Jawa Barat, akan memasuki musim pancaroba pada pertengahan bulan April dan masyarakat harus waspada dengan potensi cuaca ekstrem,

"Pada pertengahan April ini Wilayah Cirebon sudah memasuki musim transisi atau pancaroba," kata Faiz di Majalengka, Senin, saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Menurutnya pada musim pancaroba di wilayah Cirebon yang terdiri dari Kabupaten/Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan, perlu diwaspadai adanya cuaca ekstrem.

Di mana pada musim pancaroba masih berpotensi adanya hujan lebat disertai angin kencang dan bahkan bisa menimbulkan angin puting beliung.

"Masih ada potensi cuaca ekstrem pada pancaroba atau transisi seperti hujan lebat dengan durasi cukup singkat disertai angin kencang, petir, puting beliung dan lainnya," tuturnya.

Dengan adanya potensi cuaca ekstrem tersebut BMKG kata Faiz, mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai bencana alam seperti angin kencang dan angin puting beliung yang bisa menyebabkan kerusakan.

Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terutama ketika di luar rumah, karena dikhawatirkan bisa membahayakan.

Seperti halnya adanya pohon tumbang, robohnya baliho, atap rumah rusak dan lainnya yang bisa menimbulkan korban.

"Imbauan kepada masyarakat agar berhati-hati dan waspada terhadap potensi pohon tumbang, baliho roboh, atap rumah rusak dan lainnya," ujarnya.

Sementara untuk awal bulan April ini kata Faiz, Wilayah Cirebon masih masuk musim hujan dan pada akhir April dan awal Mei sudah memasuki musim kemarau.

"Pada April dasarian II dan Mei dasarian I masuk musim kemarau," katanya.***3***

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019