Ambon (ANTARA News) - Ada pepatah lama, di atas langit ada langit. Hal itu menggambarkan bahwa di atas sebuah kekuasaan ada kekuasaan lain yang lebih besar. Di atas raja selalu ada raja diraja. Di atas Raja-raja Maluku atau biasa disebut "Latupati", ada Raja Diraja, yang disebut "Upu Latu". Dan, sang "Upu Latu" itu, ternyata disandang Wakil Presiden (Wapres), M. Jusuf Kalla. Adalah 500 "Latupati" Maluku yang sedang menyelenggarakan Musyawarah Besar (Mubes) Majelis Latupati, memberikan gelar "Upu Latu" atau Raja Diraja kepada Wapres Kalla pada Senin. Jusuf Kalla mendapatkan gelar tersebut, karena dinilai sangat berjasa dalam menciptakan perdamaian di Ambon. Dalam prosesi adat tersebut, Wapres Kalla harus mengenakan baju kebesaran adat bewarna putih, disertai sabuk kain bewarna kuning. Setelah mengenakan baju kebesaran adat, Wapres Kalla juga dipasangkan mahkota berhiasan burung Cendrawasih. Mahkota bewarna merah merupakan lambang Maluku Tenggara, sementara untaian cengkeh, pala dan sagu, melambangkan Maluku Tengah. Mubes Latupati tersebut dihadiri 500 latupati dari delapan kabupaten/kota se-Maluku, dan 13 kasultanan yang diundang, termasuk Sri Sultan Hamengku Buwono X dari Daerah Istimewa Yogyakarta. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007