Jakarta (ANTARA News) - BUMN baja PT Krakatau Steel (KS) menjajaki aliansi strategis dengan sejumlah perusahaan baja dunia untuk memperkuat kinerja industrinya, terutama mengamankan pasokan bahan baku bijih besi. Dirut KS Daenulhay pada keterangan persnya, di Cilegon, Senin, mengatakan KS akan menjajaki aliansi strategis dengan empat perusahaan baja dunia maupun produsen baja domestik. Empat perusahaan yang tengah dibidik untuk melakukan aliansi tersebut yaitu Essar International Ltd (India), Bao Steel, Ispat Ltd, serta Nanjing and Iron Steel Co Ltd. Aliansi tersebut segera direalisasikan tahun 2008 sebelum penawaran saham perdana ke masyarakat (IPO)pada 2009. "Aliansi itu juga bertujuan memperkuat nilai perusahaan sebelum diprivatisasi," ujar Daenulhay. Aliansi itu juga dinilainya perlu untuk mewujudkan target produksi BUMN baja tersebut sebesar 20 juta ton pada 2020 dari saat ini yang masih pada kisaran dua juta ton per tahun. Ia mengatakan, aliansi diperlukan untuk menjaga keamanan pasokan bahan baku yang cenderung meningkat. Dalam jangka menengah (2008 - 2013), lanjut dia, aliansi KS itu ditargetkan menyelesaikan pembangunan pabrik pengolahan bijih besi ("iron making") sebesar 8,2 juta ton. Lebih jauh Daenulhay mengharapkan pemerintah menerapkan Pungutan Ekspor (PE) bijih besi untuk menekan arus ekspor bahan baku baja tersebut. "Kebijakan itu (PE bijih besi) harus dituntaskan tahun depan guna menjamin pasokan bahan baku di dalam negeri," katanya. Sementara itu, Direktur Keuangan Fazwar Bujang juga melaporkan sampai September 2007 laba perusahaan sebelum pajak mencapai Rp440,165 miliar, sedangkan setelah pajak mencapai Rp292,198 miliar. KS, kata dia, menargetkan laba bersih pada akhir tahun mencapai Rp368,735 miliar.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007