Banjarmasin (ANTARA) - Ketua Komisi Penyiaran (KPI) Pusat Yuliandre Darwis berharap media dan lembaga penyiaran melakukan peliputan dan penyiaran secara bermartabat dan tidak terlibat sebagai partisipan dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu).
Hal itu disampaikan Darwis usai memberikan sambutan pada Peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsianas) ke-86 di Kalimantan Selatan, bertema Dari Kalimantan Selatan, Indonesia Menyiarkan Baik, di Banjarmasin Senin.
KPI berharap, melalui peringatan kali ini, akan menjadi momentum bagi lembaga penyiaran, untuk meningkatkan kualitas dan martabatnya dalam menginformasikan berbagai hal kepada masyarakat.
"Khusus pada tahun Pemilu, saya harap media penyiaran tidak menjadi partisipan dan terlibat dalam penyiaran isu-isu yang membuat bangsa Indonesia terbelah," katanya.
Darwis mengungkapkan, khusus media dan lembaga penyiaran arus utama (mainstream) yang masuk dalam pengawasan KPI, sudah cukup terarah dan terurus, karena ketentuan dan rambu-rambunya telah jelas.
Tantangannya adalah, banyaknya media sosial, yang belum ada mekanisme yang mengatur.
"Yakinlah media mainstream, akan mampu menjaga terlaksananya pelaksanaan Pemilu yang damai, melalui pemberitaan yang bertanggungjawab dan bermartabat," katanya.
Saat ini, tambah dia, terdapat semangat perubahan ke arah yang lebih baik dan lembaga penyiaran sangat penting untuk membentuk karakter bangsa, sehingga tema dari Kalimantan Indonesia Menyiarkan Baik, merawat kebhinekaan, akan mampu menggugah dan mempererat rasa persatuan.
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengatakan, Peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsianas) ke-86 di Kalimantan Selatan, menjadi sejarah dan kebanggaan bagi Pemerintah Provinsi khususnya masyarakat Kalimantan Selatan.
"Ini merupakan sejarah bagi Kalsel, kegiatan yang membanggakan dan sangat positif, karena kita dapat kesempatan menjadi tuan rumah," katanya.
Gubernur berharap, ke depan kualitas penyiaran di Indonesia semakin sehat, lebih baik, mandiri dan lebih maju sehingga, apa yang disampaikan media penyiaran ini memang bermanfaat buat rakyat.
Menurut Gubernur, menjelang Pemilu 17 April, media penyiaran dapat menjadi filter bagi informasi-informasi yang bersifat hoaks ataupun ujaran kebencian.
"Apalagi sekarang kita berada di tahun politik dan masyarakat kita membutuhkan asupan informasi yang tepat serta bebas dari hoaks," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga mengajak, untuk merayakan pesta demokrasi dengan suasana yang gembira pada tanggal 17 April.
"Untuk penyiaran di Kalimantan Selatan ini sudah top dan keren. Karena dulu saya mantan penyiar juga walaupun cuma sekali-sekali bisa juga jadi penyiar," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Paman Birin juga dianugerahi penghargaan sebagai Gubernur Peduli Penyiaran Indonesia.
Acara tersebut juga dihadiri para pejabat Pemprov Kalsel terkait dan perwakilan dari 12 perguruan tinggi di Kalsel serta beberapa pimpinan media televisi nasional.
Baca juga: Pilpres 2019 tantangan besar bagi lembaga penyiaran
Baca juga: KPI tekankan fokus pada pengawasan konten siaran
Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019