Jakarta (ANTARA) - Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta terpantau sepi penumpang setelah operator memberlakukan tarif komersial mulai Senin.

Dari pengamatan di beberapa stasiun MRT terlihat antusiasme masyarakat tidak sebanyak saat MRT belum dikenakan tarif atau masih gratis.

Baca juga: Anies naik MRT Ratangga hari pertama pemberlakuan tarif komersial

"Iya lebih sepi soalnya ini kan sekarang yang naik hanya pekerja yang ingin ke kantor, kalau kemarin kan gratis masa percobaan," kata salah satu petugas tiket di Stasiun MRT Dukuh Atas.

Petugas keamanan yang berjaga juga mengatakan penumpang MRT pada hari pertama pemberlakuan tarif komersial tidak sebanyak saat masa uji coba.

"Awalnya naik karena ingin mencoba tapi saya terkejut karena ini di luar ekspetasi saya," kata Dina salah satu pengguna MRT Jakarta.

Baca juga: Potongan tarif MRT 50 persen diberikan sampai beroperasi penuh

Dina mengatakan menurut pengalamannya, MRT Jakarta saat ini sudah mirip seperti MRT di Jepang.

Dia mengaku puas dengan MRT dan kemungkinan akan beralih dari kendaraan pribadi ke MRT.

Dirinya menghemat waktu 40 menit dari rumahnya di Lebak Bulus hingga Bundaran HI. Dengan mobil pribadi membutuhkan waktu 1 jam, namun dengan MRT hanya 20 menit.

Baca juga: MRT: diskon 50 persen sebagai kampanye transportasi publik

Dia menambahkan tidak keberatan dengan tarif yang dikenakan karena fasilitas yang mumpuni dan sudah bisa menggunakan kartu elektronik.

Yoyo pengguna MRT lainnya juga tidak keberatan dengan tarif MRT sebab fasilitas yang disediakan sangat baik.

Dia juga mengatakan akan beralih dari ojek online menggunakan MRT.

Pewarta: Ganet Dirgantara, Alya Rahma Widyanti, dan Agus Saeful Iman
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2019