Jakarta (ANTARA) - Manajer Chelsea Maurizio Sarri mengaku sudah tahu penggemar klub ini menyerunya mundur setelah Chelsea menang susah payah 2-1 melawan Cardiff City yang terancam degradasi, Minggu waktu setempat.

Chelsea harus mengandalkan sebuah gol kontroversial dari kapten Cesar Azpilicueta yang terlihat sudah dalam posisi offside dan sebuah gol dari sundulan gelandang Ruben Loftus-Cheek dari sudut sempit yang membuat The Blues tetap berada pada enam besar Liga Premier.

Keputusan Sarri menurunkan sejak awal Eden Hazard namun membangkucadangkan N'Golo Kante memicu kecaman. Penggemar Chelsea pun meneriakkan "kami ingin Sarri dikeluarkan" dan "kamu tak tahu yang kamu lakukan" setelah Chelsea ketinggalan pada babak pertama.

"Saya bisa sangat memahami (reaksi penggemar). Saya sudah berada di lapangan selama 45 tahun terakhir sehingga saya hafal reaksi penggemar," kata Sarri kepada wartawan.

"Saya sudah paham soal ini. Saya harus bekerja persis untuk mengubah pandangan mereka. Jika Anda memenangkan pertandingan, penggemar akan bahagia."

Baca juga: Bangkit di 10 menit terakhir, Chelsea tekuk Cardiff 2-1

Penggemar berbalik mencela Sarri yang dikontrak Chelsea sejak Juli tahun lalu, setelah hasil tidak memuaskan yang dicapai Chelsea selama 2019, termasuk kalah 0-4 melawan Bournemouth, digasak 0-6 oleh Manchester City dan takluk 0-2 kepada Everton.

Sarri mengaku ingin membuktikan pendapat penggemarnya itu salah.

"Saya ingin bertahan. Saat saya tiba, tim ini 30 poin di belakang Manchester City. Mereka kini pada urutan kelima. Oleh karena itu saya ingin bertahan di sini, saya ingin meningkatkan hasil," kata dia seperti dikutip Reuters.

Chelsea akan menghadapi Brighton and Hove Albion dalam pertandingan liga Rabu pekan ini.

Baca juga: Maurizio Sarri: kami beruntung

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019