Ambon (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengisyaratkan PT Pertamina boleh mengimpor tabung gas agar program konversi minyak tanah ke gas sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. "Topiknya bukan impor atau tidak impor, tetapi program konversi minyak tanah ke gas berjalan sesuai dengan jadwal," kata Wapres M Jusuf Kalla di bandara Pattimura Ambon, Senen petang. Pernyataan Wapres tersebut diungkapkan ketika ditanyakan bahwa program konversi tersebut terancam gagal akibat tidak tercapainya pengadaan tabung gas. Karena itu PT Pertamina berencana untuk mengimpor tabung gas tersebut agar konversi bisa tercapai. "Kalau memang ini belum cukup, tahun ini kita isi (impor), tahun depan tidak lagi," kata Wapres. Program konversi minyak tanah ke gas tahun ini terancam tidak tercapai optimal karena keterbatasan kemampuan produsen dalam negeri memproduksi tabung gas tiga kilogram. Pemerintah tahun ini menargetkan jumlah tabung gas sebanyak 6,2 juta unit. Namun kini baru tercapai 26 persen meski tahun ini tinggal dua bulan lagi. PT Pertamina demi mencapai target yang dibebankan pemerintah, merencanakan impor tabung gas tetapi rencana Pertamina tersebut ditentang banyak pihak. Menurut Kalla, inti permasalahan bukan impor atau tidak impor, namun program konversi yang harus berjalan sesuai dengan rencana. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007