Batam (ANTARA) - Server beroperasi kurang lancar sempat mengganggu pelaksanaan hari pertama Ujian Nasional Berbasis Komputer di SMAN 1 Kota Batam Kepulauan Riau, Senin.
"Tadi sempat eror saat log in. Tapi langsung diselesaikan oleh teknisi," kata Wakil Ketua Pelaksana UNBK SMAN 1 Batam, Sikkat Simanulang.
SMAN 1 Batam sengaja menempatkan tiga orang teknisi di sekolah selama pelaksanaan UNBK, untuk mengantisipasi gangguan, seperti yang terjadi hari ini.
Sikkat Manulang mengatakan, gangguan server hanya terjadi beberapa menit, sehingga tidak mengurangi waktu ujian para siswa.
Sebanyak 292 siswa SMAN 1 Batam mengikuti ujian dalam 3 laboratorium dan 3 sesi, yaitu pukul 7.30-9.30 WIB, 10.30-12.30 WIB dan 14.00-16.00 WIB. Setiap sesi diikuti sekitar 100 orang siswa.
"Terdapat 120 komputer yang kami gunakan untuk UNBK," kata dia.
Sedangkan untuk sambungan listrik, pihak sekolah tidak menyiapkan genset, hanya mengandalkan ketangguhan aliran listrik dari PT Pelayanan Listrik Nasional (Bright Batam). Begitu pula dengan jaringan internet, panitia hanya bergantung pada PT Telkom.
SMAN 1 Batam menargetkan meraih juara umum se-Provinsi Kepulauan Riau dalam pelaksanaan UNBK tahun ini.
"Target yang menjadi motivasi kami dapat menjadi nomor 1 di Kepri. Kalau tidak bisa dari rata-rata sekolah, nilai siswa kami masuk 10 besar," kata dia.
Sementara itu, sebanyak 183 sekolah di tingkat SMA sederajat se-Provinsi Kepulauan Riau mengikuti UNBK 2019.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Muhammad Dali menjelaskan, dari 183 sekolah yang menggelar UNBK ini sebanyak 161 sekolah melaksanakan UNBK secara mandiri.
"Sedangkan 22 sekolah akan menumpang di sekolah lain," ujar Dali.***3***
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019