Mamuju (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Barat telah memetakan sedikitnya terdapat 25 tempat pemungutan suara (TPS) yang dianggap rawan saat pelaksanaan pemilihan umum serentak di daerah itu, pada 17 April 2019.
"Kami telah memetakan, setidaknya terdapat 25 TPS yang dianggap rawan saat pemilihan umum serentak nanti," kata Karo Ops Polda Sulbar Komisaris Besar Polisi Moch Noor Subchan, di Mamuju, Senin.
Ia mengatakan, potensi kerawanan itu hanya disebabkan jarak dan kondisi geografis.
"Potensi kerawanan itu hanya karena jauh dan kondisi geografis. Indeks potensi konflik di Sulbar saat pemilu serentak sangat rendah namun kami tetap melakukan pengamanan sesuai protap," kata Subchan.
Untuk TPS yang dianggap rawan lanjut Subchan, akan disiagakan satu personel sementara pada TPS lainnya, dua personel mengamankan tiga TPS.
"Di TPS yang dianggap rawan, kami tempat satu personel sementara pada TPS lainnya, dua personel pada tiga TPS," ujar Subchan.
Pada pengamanan pemilihan umum serentak, Polda Sulbar tambahnya mengerahkan 2. 335 personel yang akan didukung 1.230 personel TNI.
"Tentu, kita berharap pelaksanaan pemilihan umum serentak ini berjalan aman, lancar, tertib dan sesuai jadwal. Namun, kami juga telah melakukan langkah antisipasi jika terjadi kondisi kontigensi dua kompi, yakni dari Majene dan Polewali Mandar siap membantu," tutur Subchan.
Ia mengajak seluruh masyarakat di Sulbar termasuk wartawan untuk ikut mensukseskan pelaksanaan pemilu serentak tersebut dan ikut mendorong agar partisipasi pemilih di daerah itu bisa optimal.
"Mari bersama menjaga agar pemilu berjalan aman, lancar dan tertib. Tentu diharapkan partisipasi seluruh elemen masyarakat terkhusus rekan-rekan pers agar dapat mendorong masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya," harap Subchan.
Pewarta: Amirullah
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019