Serang (ANTARA News) - Gunung Anak Krakatau (GAK) yang terletak di perairan Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, hingga Senin siang telah mengeluarkan letusan secara terus menerus (tremor) sebanyak 24 kali sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. "Dari catatan kami telah terjadi 24 kali letusan tanpa henti sepanjang pagi hingga siang, dan ini lebih banyak dari waktu sebelumnya," kata Anton S. Tripambudi, petugas pencatat aktivitas GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Senin. Dia mengatakan, sejak Senin pukul 00.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB telah terjadi 16 kali gempa vulkanik A dan 22 kali gempa vulkanik B serta 58 kali letusan dan hanya sekali tremor. Bahkan mulai Senin pukul 12.00 WIB hingga 15.30 WIB terjadi 12 gempa vulkanik A dan tujuh kali gempa vulkanik B serta 48 kali letusan, serta 24 kali letusan secara terus menerus. Sedangkan letusan cepat rata-rata berkisar selama tiga hingga enam menit dan letusan lambat mulai 10 sampai 15 menit. Petugas di Pos Pemantauan GAK di Desa Pasauran mulai 24 Oktober 2007 lalu hingga saat ini mengalami kendala cukup berarti jika dilakukan melalui visual menggunakan teropong karena adanya kabut tebal menyelimuti kawasan gunung yang berada di Selat Sunda itu. Namun petugas hanya mencatat dari hasil alat seismograf dan kegempaan yang sengaja dipasang di dua titik di sekitar GAK. Walau begitu, pemantauan serupa juga dilakukan di Pos GAK di Kawasan Kalianda, Lampung Selatan, guna mengetahui aktivitas terkini mengenai anak gunung api yang pernah meletus dahsyat Tahun 1883 itu. Hingga saat ini kondisi GAK masih dalam status siaga sehingga nelayan atau pelancong dilarang mendekat dengan jarak mencapai tiga kilometer. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007