“Kami sangat mengapresiasi pelaksanaan Piala Presiden Esports 2019. Jadi, tahun depan lanjut lagi, ada lagi,” kata Tenaga Ahli Madya Kedeputian II Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo usai grand final Piala Presiden Esports 2019 di Istora Senayan GBK, Jakarta, Minggu malam.
Kedepannya, dia berharap agar jumlah nomor pertandingan atau jenis permainan yang dipertandingkan semakin bervariasi, bukan hanya terbatas pada satu permainan (game) saja, seperti penyelenggaraan Piala Presiden Esports 2019 yang hanya memainkan Mobile Legends.
“Kedepannya, semoga ada lebih banyak lagi nomor pertandingannya, jadi bukan cuma Mobile Legends saja, tetapi jenis-jenis permainan lainnya juga bisa ikut dipertandingkan di Piala Presiden Esports berikutnya,” ujar Abraham.
Selain nomor pertandingan, dia juga berharap agar penyelenggaraan turnamen tersebut, terutama pada tahap seleksi awal, kedepannya dapat dilakukan di lebih banyak provinsi atau kota di Indonesia.
“Semoga tahun depan Piala Presiden Esports bisa diselenggarakan di lebih banyak kota di Indonesia. Dengan begitu, semakin banyak kita juga akan mendapatkan talenta-talenta baru di bidang esports,”ungkap Abraham.
Grand final turnamen Piala Presiden Esports 2019 digelar mulai 30 hingga 31 Maret di Istora Senayan GBK, Jakarta. Dalam turnamen tersebut, tim esports ONIC Jakarta berhasil keluar sebagai juara pertama, sedangkan tim Louvre.JG Jakarta menjadi juara kedua dan tim PSG.RRQ Jakarta menjadi juara ketiga. Acara grand final turnamen Piala Presiden Esports 2019 berlangsung pada Sabtu (30/3) dan Minggu (31/3) di Istora Senayan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Sebanyak 16 tim, yang terdiri dari delapan tim regional dan tim profesional esports tanah air saling berkompetisi untuk menjadi juara turnamen bergengsi tersebut.
Piala Presiden Esports 2019 diselenggarakan atas kerja sama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kantor Staf Presiden dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019