Sabang (ANTARA) - Sejumlah wisatawan asing yang sedang berlibur di pulau Weh, Sabang, provinsi Aceh menyantap sajian kuah beulangong (kuah belanga) pada rangkaian Festival Khanduri Laot atau kenduri laut.
Wisatawan mancanegara, domestik bersamaan dengan ribuan masyarakat setempat menyantap sajian kuah beulangong di jalan Diponegoro, Gampong (Kuta Ateuh), Sukakarya, Sabang, Minggu.
Pemerintah kota (Pemkot) Sabang menggelar festival khanduri laot dari, 30 Maret hingga 1 April 2019 dan lomba memasak kuah beulangong dini hari guna meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik.
"Rangkaian kegiatan ini adalah budaya masyarakat pesisir, melalui even ini kita mengharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan," kata Wali Kota Sabang, Nazaruddin di lokasi lomba memasak kuah beulangong.
Panitia menyediakan 15 ribu nasi bungkus dari daun pisang dan puluhan kuali kuah beulangong disajikan gratis untuk setiap pengunjung yang hadir.
Lomba memasak kuah beulangong diikuti 74 peserta asal kota Sabang dan dari luar Sabang yakni, kota Banda Aceh dan Aceh Besar.
Lomba memasak kuah beulangong menyediakan hadiah uang tunai sebesar, Rp72.500.000. Kategori pertama terbuka untuk umum, juara 1 Rp25 juta, juara 2 Rp15 juta dan juara 3 Rp10 juta.
Kemudian, untuk lomba katagori lokal, juara 1 Rp10 juta, juara 2 Rp7,5 juta, dan juara 3 Rp5 juta.
Wali Kota Sabang, Nazaruddin yang akrab disapa Tgk Agam juga ikut mengaduk masakan kuah beulangong tersebut dan mendatangi beberapa peserta lomba.
"Mantap, dari jauh aroma khas kuah beulangong sudah tercium dan sebentar lagi siap disajikan," kata Tgk Agam.
Festival Khanduri Laot di Kota Sabang merupakan agenda tahunan pemerintah setempat yang bertujuan untuk mempromosikan industri wisata bahari kepulauan paling barat Indonesia guna meningkatkan kunjungan wisatawan.
"Ajang ini sebagai upaya melestarikan masakan tradisional Aceh serta memperkenalkan masakan kuah beulangong kepada wisatawan domestik maupun mancanegara," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Sabang, Faisal.
Festival tersebut juga menampilkan sejumlah atraksi seni budaya masyarakat pesisir kepulauan paling barat Indonesia di antaranya, atraksi adat melaut, lomba memancing tradisional, dan lomba kayuh perahu naga.
Kemudian, pentas pesona budaya, khanduri untuk aulia 44 dan anak yatim, dialog budaya dan silaturahmi Panglima Laot se-Aceh, dan pameran produk kreativitas daerah pesisir.
Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Alex Sariwating
Copyright © ANTARA 2019