Jakarta (ANTARA) - Pejetski asal Prancis Jean-Bruno Pastorello membeberkan strategi yang ia terapkan hingga akhirnya menjuarai ajang Jetracer World Championship 2019 di Ancol, Jakarta, Minggu.
Kepada Antara Pastorello mengungkapkan pentingnya memulai start di urutan terdepan.
"Pilot yang mampu menguasai pit akan menjadi penentu jalannya balapan di sini. Karena itu saya berusaha jadi yang tercepat di garis start di setiap moto. Ketika saya berhasil memulai start dengan baik maka segalanya akan jadi lebih mudah," jelas Pastorello.
Pastorello menjadi pemuncak klasemen dengan 3.180 angka dalam kejuaraan yang berlangsung selama empat hari tersebut. Ia menatap optimis putaran selanjutnya yang akan diselenggarakan di Maroko, November mendatang dengan mengubah taktik.
"Tentu karakter Samudera Atlantik yang ada di Maroko berbeda dengan laut di Indonesia. Di sini ombaknya cenderung datar karena tidak banyak angin. Tapi laut di Maroko bisa sangat ganas dan menyulitkan. Kami akan memulai start perlahan dengan tujuan utama berhasil sampai di finis," tambahnya.
Dengan kemenangan ini pejetski kelahiran Touluse berusia 47 tahun tersebut berhasil menambah deretan trofi juara dunia jetski menjadi sebelas kali.
Sementara peraih medali emas Asian Games 2018 Aqsa Sutan Aswar harus puas finis di urutan ketiga dengan raihan 2.936 poin, di bawah pejetski negara bagian Prancis, Guadeloupe, yaitu Anthony "Nini" Granger yang mengumpulkan 3.048 angka.
Baca juga: Kejuaraan dunia jetski diharapkan jadi promosi wisata laut Indonesia
Baca juga: Terkendala teknis, tim jetski Indonesia optimistis raih hasil maksimal
Pewarta: Adnan Nanda
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019