Brisbane (ANTARA News) - Perdagangan bilateral Indonesia dengan Negara Bagian Victoria dan Tasmania, Australia, cenderung meningkat sejak pelaksanaan Festival Indonesia di Melbourne yang dimulai 2005, kata Minister Counsellor/Ekonomi KJRI Melbourne, Jahar Gultom. Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Victoria yang pada 2005 sebesar 1,22 miliar dolar Australia meningkat menjadi 1,47 miliar dolar pada 2006, kata Jahar, Senin. "Nilai perdagangan bilateral kita dengan Tasmania pun naik dari 94 juta dolar pada 2005 menjadi 147 juta dolar 2006," katanya, terkait dengan penyelenggaraan Festival Indonesia ketiga di Melbourne, 9-11 November 2007. Sejak penyelenggaraan Festival Indonesia pertama yang mengusung Bali sebagai tema sentral itu, jumlah restauran Indonesia di Melbourne juga meningkat. "Setidaknya ada lima restoran baru dengan segmentasi pasar yang berbeda muncul sejak itu," katanya. Festival Indonesia merupakan ajang promosi perdagangan, pariwisata dan investasi untuk menarik sebanyak mungkin penanam modal dan pebisnis Australia masuk ke pasar Indonesia dan mengembangkan kerja sama bisnis dengan mitra mereka di Tanah Air, katanya. Dalam Festival Indonesia 2007, tema sentral yang diangkat adalah Sulawesi. "Sejauh ini para delegasi dari lima belas pemerintah daerah sudah menyatakan hadir ke festival yang akan dihadiri seratus orang pengusaha Australia ini," katanya. Festival tahunan yang digagas KJRI Melbourne itu merupakan ajang promosi investasi, turisme dan perdagangan Indonesia yang efektif karena para pengusaha Australia yang potensial dapat langsung dipertemukan dan berdialog dengan para pejabat di tingkat pusat maupun daerah dalam forum investasi. Dalam forum investasi 2007, mereka akan berdialog dengan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), M. Lutfi, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Gultom, dan Dubes RI untuk Australia dan Vanuatu TM Hamzah Thayeb. Dari seratus pengusaha yang mengikuti forum investasi di Hotel Sofitel Melbourne pada 9 November, sebanyak 30 orang yang dinilai panitia paling potensial akan kembali diundang untuk melakukan pertemuan lebih mendalam dengan para pejabat terkait Indonesia pada sorenya, kata Gultom. Selain menjadi ajang promosi investasi dan perdagangan, Festival Indonesia yang dinilai Walikota Melbourne John So sebagai salah satu festival tahunan yang sukses di kota itu juga menjadi sarana promosi pariwisata budaya dan kuliner Nusantara. Dalam festival yang berlangsung di kawasan Waterfront City Dockland, Melbourne, itu, pertunjukan seni budaya daerah Sulawesi akan ditonjolkan sesuai dengan tema tahun ini. Para pengunjung juga berkesempatan mencicipi beragam makanan Nusantara dalam bazar makanan, katanya. Sejauh ini, pemerintah daerah kabupaten dan provinsi yang akan mengirimkan delegasinya ke Festival Indonesia 2007 adalah Pemda Kabupaten Sleman, Dekranasda Provinsi Bali, Pemprov Sumbar, Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Utara, Pemda Jawa Barat, DKI Jakarta, Pemda Kalimantan Tengah, dan Pemprov Gorontalo. Selain itu Badan Kerjasama Pembangunan Regional Sulawesi, Pemprov Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah. Festival yang penyelenggaraannya melibatkan sekitar 200 orang mahasiswa Indonesia di Melbourne dan pembiayaannya antara lain didukung oleh Bank Indonesia, Bank Mandiri, BRI, BNI, BHP, dan Garuda Indonesia itu juga diharapkan dapat dihadiri menteri pemuda dan olahraga RI, katanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007