Pada laga bertajuk One : A New Era itu, petarung blasteran Indonesia-Belanda sebenarnya cukup percaya diri saat naik ke lokasi pertandingan. Di awal ronde pertama bahkan mampu memberi tekanan seperti yang direncanakan sebelumnya.
Ternyata sang lawan yang berasal dari Amerika Serikat itu juga langsung mengandalkan keunggulannya yaitu main bawah (grappling) dengan mengandalkan kuncian. Engelen-pun langsung terbatas pergerakannya.
Garry Tonon yang memiliki spesialisi bela diri jujitsu itu terus menekan dengan pukulan kerasnya. Engelen yang memiliki rekor sebelumnya 8-5 ini sebenarnya berusaha bangun dan mengajak bermain atas. Namun usahanya tetap sia-sia.
Upaya Engelen untuk memperpanjang waktu gagal setelah sang wasit menghentikan pertarungan beberapa detik menjelang ronde pertama usai. Sang wasit menetapkan wakil Indonesia itu kalah dengan TKO.
Garry Tonon yang belum begitu lama bergabung dengan One Championship itu terlihat gembira saat bisa menghentikan Anthony Engelen. Dengan kemenangan tersebut, petarung berusia 27 tahun ini memperpanjanh rekor profesionalnya menjadi 4-0.
"Selama ini saya terus berlatih dan yang saya keluarkan di sini belum seberapa. Saya akan terus memberikan perlawanan dengan siapa dan dimanapun," kata Garry Tonon usai menerima plakat kemenangan.
Petarung yang berjuluk The Lion Killer ini memang menjadi sorotan karena kemampuan yang dimiliki . Apalagi petarung yang berlatih di tim Renzo Gracie ini adalah seorang BJJ World Championship.
Sebelum laga Anthony Engelan melawan Garry Tonon, ada dua pertarungan yaitu antara pegarung Korea Selatan Yoon Chang Min yang menang di ronde pertama atas wakil India, Bala Setty.
Pertarungan kedua antara wakil Siprus, Panicos Yusuf menang angka dari wakil Malaysia, Mohammed bin Mahmoud.
Baca juga: Engelen gunakan filosofi sepak bola di One Championship
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019