Jakarta (ANTARA News) - Tokoh-tokoh pers dan Menko Kesra Aburizal Bakrie melayat Alidar Adinegoro, isteri tokoh pers Indonesia Djamaluddin Adinegoro, yang meninggal dunia pada Senin (29/10) sekitar pukul 00.45 WIB.
Jenazah disemayamkan di Jalan Banyumas No.1 Menteng, Jakarta Pusat, dan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat, pada Senin siang.
Alidar meninggal pada usia 94 tahun. Alidar menikah dengan Adinegoro pada 25 Agustus 1932. Alidar, yang berasal dari Sulit Air, Solok, Sumatera Barat, adalah teman Adinegoro di Stovia.
Tokoh pers yang melayat antara lain wartawan senior Rosihan Anwar, anggota Dewan Pengawas Perum LKBN ANTARA Asro Kamal Rokan, Pemimpin Umum Kompas Jacob Oetama, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Tarman Azzam, dan Dirut RRI Parni Hadi. Selain itu juga tampak Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
Rosihan mengatakan almarhumah adalah isteri yang tegar saat mendampingi suami yang saat itu sempat menjadi Pemred sebuah media di Medan. Ia juga membuat suami sukses dalam berkarir. "Dulu kan tahu sendiri wartawan penuh dengan perjuangan," katanya.
Menurut Rosihan, Adinegoro beruntung memperoleh isteri seperti Alidar.
Sementara itu, di mata anak-anaknya, Alidar dikenang sebagai sosok yang sabar dan suka melakukan aktivitas sosial.
Anak kedua almarhumah, Anita Bachsoel Chatab (70), menjelaskan alamarhumah sempat dirawat di MMC, Jakarta, selama sembilan hari karena komplikasi penyakit dan sudah tua.
Sementara itu, Djamaluddin Adinegoro yang lebih dikenal dengan Adinegoro lahir di Talawi, Sumatera Barat, 14 Agustus 1904, dan meninggal dunia di Jakarta, 8 Januari 1967.
Adinegoro pernah mengenyam pendidikan jurnalistik di Munchen, Jerman. Kemudian tahun 1931, Adinegoro kembali ke Indonesia dan antara lain menjadi Pemimpin Redaksi Panji Poestaka dan memimpin surat kabar Pewarta Deli.
Ia dengan tokoh masyarakat lain mendirikan Perguruan Tinggi Jurnalistik yang kemudian menjadi Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) dan memprakarsai Fakultas Publisistik dan Jurnalistik Universitas Padjadjaran.
Terakhir, Adinegoro bekerja di LKBN ANTARA. Sampai akhir hayatnya Adinegoro mengabdi di kantor berita tersebut. (*)
Copyright © ANTARA 2007