Ambon (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan situasi keamanan di Maluku sudah pulih kembali, hanya tinggal ekonomi yang belum normal, sehingga diperlukan usaha-usaha untuk mempercepat pemulihan pertumbuhan ekonomi. "Yang penting, (saat ini) situasinya sudah kembali normal, yang belum normal tinggal ekonominya," kata Wapres Jusuf Kalla usai melakukan peninjauan mendadak ke beberapa lokasi di Ambon, Maluku, Senin. Dalam kunjungan setengah hari di Ambon, Wapres Jusuf Kalla sebelumnya hanya dijadwalkan menghadiri dua acara, yakni pembukaan Mubes Majelis Latupati serta silaturahmi dengan kader-kader Partai Golkar, namun secara mendadak Wapres melakukan peninjauan mendadak ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tantui serta PT Perikanan Indonesia. Menurut Wapres, kondisi kota Ambon dan Maluku pada umumnya telah kembali normal seperti sebelum terjadinya konflik. Meskipun Wapres juga mengakui bahwa ada titik-titik kecil yang ingin bertindak tidak benar, namun hal itu bisa atasi jika ada kesejahteraan dan keadilan. "Karena itu, dalam situasi yang seperti ini (aman) kita gunakan untuk tingkatkan potensi yang sudah ada," katanya. Menurut Wapres, Maluku memiliki potensi untuk pengembangan cengkeh, pala, hasil bumi (rempah-rempah) serta perikanan. Untuk itu, ke depan harus mulai lebih banyak lagi ditanam bibit cengeh, pala maupun lainnya. "Yang lebih penting, Maluku harus mandiri. Jangan ayam, telur serta jagung harus didatangkan dari Jakarta. Nanti kita akan berikan bibit-bibitnya," kata Wapres. Untuk menjalankan semua itu, Wapres memerintahkan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu untuk membuat program-progam dan menjalankannya. "Janga lupa sekarang era otonomi. Jadi Gubernur yang punya program serta menjalankannya dan pemerintah pusat akan mendukungnya," kata Wapres. Menyangkut pembangunan infrastruktur, Wapres menilai untuk infrastruktur jalan dinilainya sudah cukup memadai, sedangkan untuk pelabuhan dan bandara memang masih perlu ditingkatkan. Wapres juga menyoroti armada kapal yang dinilai sangat kurang dan tidak sebanding dengan volume penumpang. Penambahan dan peremajaan armada kapal sangat penting segera dilakukan mengingat Maluku termasuk wilayah kepulauan. (*)

Copyright © ANTARA 2007