Kupang (ANTARA News) - Komandan Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Nusa Tenggara Timur (NTT)- Timor Leste (TL), Letkol Inf J Hotma Hutahaen, menduga ada kerja sama yang apik antara para penyelundup dari Timor Leste dan orang Indonesia yang ada di perbatasan untuk melakukan transaksi bahan bakar minyak (BBM) di pasar gelap.
"Kalau tidak ada kerja sama, sangat tidak mungkin para penyelundup dari Timor Leste datang ke wilayah kita untuk melakukan transaksi BBM di pasar gelap ketika pasukan kita melakukan pengendapan sampai akhirnya menembak mati seorang penyelundup dari negara tetangga itu," katanya ketika menghubungi ANTARA dari Atambua, ibukota Kabupaten Belu, Senin.
Ia mengabarkan adanya dugaan tersebut ketika ditanya tentang kemungkinan adanya kerja sama antara warga Indonesia yang ada di perbatasan kedua negara dengan para penyelundup dari Timor Leste, sehingga nekad untuk melakukan aksi di wilayah Indonesia.
"Mungkin pada saat itu warga kita yang hendak melakukan transaksi dengan para penyelundup dari Timor Leste lebih dahulu mengetahui pergerakan pasukan TNI yang melakukan pengendapan, sehingga hanya warga Timor Leste yang kepergok pada saat itu," katanya.
Aparat TNI dari Yonif 742/SWB akhirnya melepas tembakan melumpuhkan ke arah salah seorang penyelundup, Lukas Neno (45), karena hendak menyerang petugas keamanan dengan senjata tajam ketika sudah beberapa kali dilakukan tembakan peringatan.
Tiga orang rekannya kabur dari lokasi kejadian, sementara Neno tertembak di bagian perut, namun ia akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS Tentara di Atambua karena kehabisan darah.
Menurut Hutahaen, jalur yang dilalui para penyelundup dari Timor Leste di wilayah Motamasin, di bagian selatan Kabupaten Belu, itu merupakan jalur perdagangan gelap yang biasa digunakan oleh para penyelundup selama ini.
Wilayah Motamasin berbatasan langsung dengan Salele, sebuah desa di wilayah Distrik Kovalima, Timor Leste.
"Kita sudah memiliki informasi yang sangat cukup sampai akhirnya melakukan pengendapan untuk menghadang para penyelundup dari Timor Leste ketika sudah memasuki wilayah Indonesia. Langkah serta tindakan kita sesuai prosedur," katanya menegaskan.
Pihak Timor Leste menghormati langkah yang diambil TNI terhadap pelaku tindak kriminal di wilayah negara lain, imbuhnya.
"Pihak Timor Leste tidak memberi tanggapan apa-apa terhadap insiden tersebut. Langkah yang kita ambil sesuai prosedur karena korban berusaha menyerang petugas keamanan dengan senjata tajam di wilayah hukum negara kita," ujarnya. (*)
Copyright © ANTARA 2007