Musirawas merupakan salah satu daerah yang sangat pesat perkembangan usaha pembudidayaan ikannya
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana membangun instalasi khusus perikanan budi daya yang bakal digunakan memproduksi broodstock atau calon induk dan benih ikan air tawar yang terdapat di Kabupaten Musirawas, Provinsi Sumatera Selatan.
"Kelak instalasi atau broodstock ini akan mampu memenuhi kebutuhan calon induk dan benih ikan air tawar di pulau Sumatera. Pemda juga mendukung penuh dengan menyediakan lahan dan sarana prasarana perairannya," ujar Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Slamet mengemukakan hal tersebut ketika mendampingi kunjungan Komisi IV DPR RI yang dipimpin oleh Ketua Komisi IV DPR RI, Edhy Prabowo, di Musirawas, Sumatera Selatan pada 29 Maret.
Salah satu lokasi kunjungan kali ini yakni kawasan perikanan budi daya di Desa M Sitiharjo Kecamatan Tugumulyo yang merupakan salah satu kawasan pengembangan perikanan budi daya di Kabupaten Musirawas sekaligus daerah kawasan program minapolitan.
"Musirawas merupakan salah satu daerah yang sangat pesat perkembangan usaha pembudidayaan ikannya, jumlah kolamnya semakin bertambah. Oleh sebab itu, kunjungan Komisi IV DPR RI bersama KKP dan kementerian terkait lainnya ini untuk menghimpun masukan masyarakat karena adanya kekhawatiran dari petani akan kekurangan pasokan air bagi sawah mereka," katanya.
Selain itu, ujar dia, juga untuk memastikan bahwa pembangunan seluruh sektor yang saling terkait seperti perikanan budi daya, pertanian, perkebunan, dan pengelolaan sumber daya air dapat berjalan saling sinergis dan tidak ada gesekan di tingkat masyarakat pemanfaat.
Untuk memenuhi pasar yang ada, Slamet mengungkapkan produksi harian perikanan dari kabupaten tersebut bisa mencapai 193,78 ton per hari.
"Komoditasnya pun bermacam-macam seperti nila, mas, lele, patin, gurame dan nilem. Ini menunjukkan bahwa Musirawas benar-benar telah menjelma sebagai sentra perikanan budi daya," lanjutnya.
Sedangkan terkait konsumsi ikan per kapita masyarakat Musirawas yang baru mencapai 35,84 kg/kapita/tahun, Slamet kembali menyinggung bahwa ada beberapa daerah yang terkesan menjadi paradoks, produksinya tinggi namun konsumsi ikan per kapita penduduknya masih di bawah konsumsi per kapita nasional yang telah mencapai 50,69 kg/kapita/tahun.
Oleh karenanya, Dirjen Perikanan Budi daya KKP kembali menghimbau akan pentingnya terus mengkampanyekan gerakan makan ikan.
Dalam kunjungan ini, Slamet menyerahkan secara langsung berbagai dukungan dari KKP berupa 4.800 ekor calon induk ikan nila, 100.000 ekor benih ikan mas, 100.000 ekor benih ikan nila, 10.000 ekor benih ikan gurame, 100.000 ekor benih ikan patin, 100.000 benih ikan nilem, paket budidaya ikan lele teknologi bioflok, unit chest freezer dan bantuan pinjaman modal usaha sebesar Rp2,04 miliar, serta pembagian 1300 kartu Kusuka bagi pelaku usaha perikanan di Musirawas.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo kembali menyampaikan terima kasih dan rasa puasnya atas berbagai keberhasilan dan kemajuan pembangunan perikanan budi daya yang berhasil dilakukan KKP di berbagai daerah.
Baca juga: 5.000 benih kerapu ditambahkan untuk budi daya di Mulut Seribu-NTT
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019