Cilacap (ANTARA News) - Dua terpidana mati kasus Bom Bali I, yakni Imam Samudra dan Amrozi, Senin, dikunjungi keluarga mereka, dengan didampingi kuasa hukum mereka dari Tim Pembela Muslim (TPM). Mereka tiba di Dermaga Wijaya Pura, Cilacap, Jateng, sekitar pukul 09.30 WIB menggunakan sejumlah mobil, namun yang tampak masuk ke Pulau Nusakambangan hanya tiga mobil yang masing-masing ditumpangi keluarga Amrozi, Imam Samudra, dan TPM. Dalam rombongan tersebut tampak Ibunda Amrozi (Hj Tariyem), istri Amrozi (Susiawati) beserta tiga anaknya, dan H Mohammad Chozin (kakak Amrozi), sedangkan dari keluarga Imam Samudra tampak Embay Badriyah (ibu) dan Zakiah Darajad (istri) beserta anak-anaknya dan beberapa anggota keluarga lainnya. Saat masih di area dermaga, ibu dan istri Amrozi tampak tetap berada di dalam mobil hingga mobil tersebut naik ke Kapal Pengayoman II yang akan mengantar mereka menuju Pulau Nusakambangan. Demikian pula dengan ibu dan istri Imam Samudra, mereka tetap berada dalam mobil selama berada di dermaga. Namun pada saat hendak memasuki Kapal Pengayoman II, Embay Badriyah tampak turun dari mobil dan berjalan menaiki kapal. Kepada wartawan, dia mengaku pasrah terhadap putusan yang harus dijalaninya. Ditemui secara terpisah, HM Chozin (kakak Amrozi) mengemukakan kedatangan keluarga ke Nusakambangan hanya untuk silaturahmi dan ingin menyampaikan pesan agar Amrozi tetap sabar. "Kami tidak akan membicarakan masalah hukum, dan persoalan itu kami serahkan sepenuhnya kepada TPM," kata dia. Ia mengatakan keluarga sama sekali belum memikirkan masalah eksekusi karena persoalan hukumnya masih belum jelas. Rombongan mereka membawa beberapa makanan kecil kesukaan Imam Samudra dan Amrozi, antara lain kerupuk gadung dan kue yang sebelumnya diperiksa oleh petugas Dermaga Wijaya Pura. Sementara itu, Koordinator TPM, Ahmad Michdan, di Dermaga Wijaya Pura Cilacap sebelum menuju Lembaga Pemasyarakatan Batu di Pulau Nusakambangan mengatakan kunjungan itu hanya silaturahmi. "Kunjungan ini merupakan silaturahmi Lebaran dua keluarga klien kami, kecuali keluarga Ali Gufron alias Mukhlas," kata Koordinator Menurut dia, istri dan ketiga anak Mukhlas direncanakan akan datang pada 21 November mendatang. Sekitar pukul 09.30 WIB, Kapal Pengayoman II yang akan mengantarkan mereka menuju Pulau Nusakambangan pun berangkat. (*)
Copyright © ANTARA 2007