Yogyakarta (ANTARA News) - Pakar Telematika Roy Suryo menilai tepat langkah Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) meminta PT Telkom agar membuka akses kode Saluran Langsung Jarak Jauh (SLJJ) di lima kota besar di Indonesia, dengan alasan melindungi pertelekomunikasian di negeri ini. Diminta komentarnya tentang masalah itu, Roy dari Yogyakarta, Senin, mengatakan pada era globalisasi dan pasar internasional yang terbuka, sudah menjadi konsekuensi jika investor asing masuk ke negeri ini. Investor asing yang masuk ke negeri ini di bidang telekomunikasi, antara lain investor yang membeli Indosat, Exelcomindo maupun "Three". Jadi semua pihak diharapkan mau mengerti semua konsekuensi pasar internasional, katanya. Menurut dia, risiko kebocoran telekomunikasi sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan karena sejak Indonesia menggunakan satelit yang dikelola PT Satelindo, risiko itu sebenarnya sudah ada, apalagi setelah perusahaan itu dibeli PT Indosat dan kemudian Indosat dibeli investor asing. Dengan demikian, kata Roy, kehadiran investor asing dalam bisnis operator telekomunikasi di Indonesia mau tidak mau harus diterima semua pihak jika mereka mengglobalkan telekomunikasi. Jika PT Telkom bersikukuh tidak bersedia membuka kode akses SLJJ dikawatirkan berdampak buruk bagi pertelekomunikasian di Indonesia, karena operator asing juga bisa menutup akses SLJJ internasional untuk PT Telkom. Nantinya, PT Telkom hanya menguasai SLJJ dalam negeri dan justru hal itu tidak menguntungkan bagi pertelekomunikasian di Indonesia, katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007