Jakarta (ANTARA) - Calon presiden (capres) Indonesia nomor urut 02 Prabowo Subianto, dalam sesi Debat Keempat Capres 2019 terkait topik hubungan internasional, menekankan bahwa diplomasi Indonesia tetap harus didukung dengan kekuatan di dalam negeri, terutama kekuatan dalam bidang pertahanan dan keamanan.
"Diplomasi harus di 'back up' dengan kekuatan. Kalau negara kita tidak kuat, dia (pihak asing) senyum dengan kita. Dia menghitung kekuatan kita. Kita (Indonesia) negara seluas Eropa, tetapi pertahanan kita lemah," kata Prabowo dalam debat capres yang berlangsung di Hotel Shangri La di Jakarta, Sabtu.
Debat Keempat Capres 2019 yang mengangkat tema "Ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, hubungan internasional".
Pada kesempatan itu, Prabowo juga mengkritisi peran dan diplomasi Indonesia di kancah internasional yang dilakukan oleh pemerintah RI saat ini yang ia nilai masih belum didukung dengan kekuatan pertahanan dan keamanan.
"Kalau diplomasi kita hanya jadi 'nice guy', ya begitu-begitu saja. Kalau ada armada asing masuk laut kita lalu apa yg bisa kita lakukan?," ujar dia.
Capres nomor 02 Prabowo Subianto saat menyampaikan visi-misinya dalam debat capres itu berjanji akan memelihara dengan baik hubungan luar negeri Indonesia dengan seluruh negara di dunia.
"Di bidang hubungan internasional, kita menganut (prinsip) 'seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak'. Kita akan baik dengan semua negara dan semua kekuatan di seluruh dunia," ujar Prabowo.
Namun, dia mengatakan bahwa bila terpilih menjadi presiden, ia akan menjalin hubungan antara Indonesia dengan negara-negara lain dengan prinsip saling menguntungkan dan dengan tetap mengutamakan kepentingan rakyat Indonesia.
"Kita akan mencari hubungan yang saling menguntungkan, tetapi kita juga akan mempertahankan dan membela rakyat kita, itu yang utama," ucap Prabowo.
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019