Ambon (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta seluruh masyarakat Maluku untuk menatap masa depan dengan harmonis dan mengembalikan mimpi orang tentang Maluku yang indah, bersemangat dan penghasil rempah-rempah."Marilah kita menatap masa depan dengan penuh harmonis, penuh optimis. Kembalikan semangat itu, kembalikan rasa indah itu, kembalikan mimpi orang tentang Maluku dan kembalikan Maluku yang jadi daya tarik dunia karena rempah-rempahnya," kata Wapres Kalla saat membuka Musyawarah Besar (Mubes) Majelis Latupati Maluku, di Ambon, Senin.Mubes Majelis Latupati berlangsung dua hari dan mengambil tema: Menata kembali jati diri dan identitas masyarakat adat Maluku berbasis kepulauan dalam bingkai ini integritas nusantara". Menurut Wapres, hal tersebut pasti bisa dicapai dengan kearifan dan keteguhan hati. Kearifan adat, dimana saja, tambah Wapres selalu mendorong untuk berbuat baik. "Carilah adat apa yang positif yang dapat memacu negeri ini (Maluku) untuk bisa bersaing dengan negeri-negeri lainnya," kata Wapres. Wapres meminta adat istiadat bukan hanya sebagai kebanggaan masa lalu yang hanya menjadi kenang-kenangan, tetapi adat juga dipakai sebagai jiwa untuk maju. Wapres mengajak masyarakat Maluku tidak lagi menggunakan adat untuk saling memecah- belah tetapi digunakan untuk mengharmoniskan keberagaman. Wapres mengakui masih ada peluang atau titik kecil untuk bertindak yang tidak benar, namun hal itu bisa diselesaikan jika ada pembangunan yang adil. "Kalau jalan-jalan baik, sekolah baik , kesejahteraan meningkat, siapa yang akan berpikir begitu lagi," katanya. Karena itulah wapres meminta para raja-raja yang tergabung dalam Majelis Latupati ikut menjaga kedamaian dan keharminisan masyarakat. "Kegembiraan , keceriaan orang Maluku harus dikembalikan. Kekayaan alam (rempah-rempah) harus jadi modal. Marilah kita tanam cengkeh, tanam pala lagi. Itu modal utama. Bikinlah situasi nanti orang-orang barat, Eropa, Cina dan lainnya mencari rempah-rempah lagi," kata Wapres. Untuk itu Wapres memerintahkan Gubernur Karel Albert Ralahalu dan Wagub Maluku Latuconsina agar tetap kompak dan tidak memberikan contoh bahwa elit harus terpecah- belah. Kepada para bupati, Wapres memerintahkan untuk terus melakukan pembinaan kepada masyarakat. "Tapi pembinaan yang terbaik adalah peningkatan kesejahteraan. Namun tak ada kesejahteraan tanpa cengkeh, tak ada kesejahteraan tanpa palu dan ikan yang melimpah. Dan tak ada kesejahteraan jika hutan dibabat," kata Wapres. Wapres juga meminta agar Majelis Latupti bisa memberikan penghargaan kepada para intelek, para petani ataupun nelayan yang mampu memberikan nilai tambah. "Saya yakin itu bisa selama adat istiadat yang menumbuhkan semangat yang dipakai bukan sebagai kenang-kenangan," katanya. Mubes Majelis Latupati tersebut diikuti oleh 500 raja dari delapan Kabupaten dan kota serta 13 kesultanan di Indonesia sebagai peninjau. Hadir dalam acara tersebut, selain Wapres Kalla, Mensos Bachtiar Chamsyah, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007