Jakarta (ANTARA) - Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahni Anzar Simanjuntak mengatakan Prabowo Subianto berkomitmen meningkatkan anggaran Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) apabila menjadi Presiden periode 2019-2024.

Dia mengatakan Prabowo akan fokus memperbaiki radar di wilayah laut dan udara untuk menjamin wilayah kedaulatan Indonesia dari bahaya dan ancaman pihak asing.

"Prabowo akan efektifkan dan efisiensikan belanja pertahanan karena selama ini diurutan nomor dua. Prabowo akan meningkatkan anggaran tersebut untuk belanja alutsista di laut seperti radar," kata Prabowo di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, BPN Prabowo-Sandi sudah menginventarisir permasalahan dalam Alutsista Indonesia, salah satunya radar di laut yang kurang memadai dalam menjaga wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dahnil menjelaskan Prabowo akan memastikan wilayah laut dan udara Indonesia akan terdeteksi radar karena selama ini banyak daerah yang tidak terdeteksi radar sehingga sangat berbahaya bagi pertahanan dan keamanan negara.

"Modernisasi alutsista juga penting dalam hal modernisasi kapal, pesawat, dan radar karena banyak daerah yang tidak terdeteksi dan menjadi rawan penyelundupan," ujarnya.

Selain itu menurut dia, Prabowo juga akan fokus dalam pertahanan siber karena berkaitan dengan pertahanan dan kepentingan nasional Indonesia.

Dahnil mengatakan dalam debat kedua capres, Prabowo sempat menyinggung unicorn, karena semua terkoneksi dalam big data.

"Jadi jangan sampai data-data siber itu digunakan untuk kepentingan negara lain. jadi perang ke depan salah satunya siber," ujarnya.

Dia juga menekankan bahwa pertahanan negara tidak selalu mengenai alat militer namun yang paling menjadi perhatian adalah mengenai isu pangan.

Dahnil mengemukakan data yang dikeluarkan The Economist tahun 2017 bahwa negara yang paling siap ketahanan pangan di 2030 adalah negara-negara di Eropa dan Amerika Utara.

"Indonesia paling lemah ketahanan pangannya, karena itu orientasi ketahanan dimaknai Prabowo dengan ketahanan pangan dengan memperkuatnya karena perang masa depan adalah 'perang' pangan," katanya.

Karena itu dia menilai jangan sampai orientasi industrialisasi, lalu menyebabkan Indonesia meninggalkan pertanian maka harus ada penyeimbangnya.

Pilpres 2019 diikuti dua pasangan capres, yaitu no urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan no urut 02 Prabowo-Sandiaga.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019