Banda Aceh (ANTARA) - Direktorat Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan, dan Fasilitas Jalan Darat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyebut pembangunan jalur tol Banda Aceh-Sigli memakai kawasan hutan 21 kilometer dari total sepanjang 74 kilometer.
"Dari total 74 kilometer, ada kawasan hutan seluas 21 kilometer lebih di antaranya, dan efektif tanah milik masyarakat sekitar 50-an kilometer lebih," terang Pejabat Pembuat Komitmen Pengadaan Tanah Jalan Tol Sigli-Banda Aceh, Alfisyah di Banda Aceh, Sabtu.
Kawasan hutan yang terkena yakni hutan produksi, seperti mulai dari Lamtamot di Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, hingga ke Padang Tiji di Kabupaten Pidie, Aceh dari total pembangunan jalan bebas hambatan ini terbagi ke dalam enam seksi.
Terakhir kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK), dan di mulai dari areal HPK di empat kecamatan yang terdapat di Aceh Besar, meliputi Kuta Baro, Blang Bintang, Montasik hingga Indrapuri.
"Kawasan hutan ini, prosesnya kan izin pinjam pakai, kita sudah ada. Lalu tahapan pekerjaan tata batas kawasan hutan, ini pun sudah kita mulai," ungkapnya.
Data pihaknya, PT Hutama Karya (Persero) telah melakukan pembayaran ganti rugi ke masyarakat senilai Rp168,2 miliar untuk 965 bidang tanah dari total 3.586 bidang dengan memakai lahan seluas 856 hektare dan lebar 80 meter demi terealisasi pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli.
"Ada pun syarat pelaksanaan konstruksi itu, harus ada dilaksanakan patok batas-batas kawasan hutan. Dan ini sudah masih dibuat, dan telah berkerja di lapangan," tutur Alfi.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional I Banda Aceh, Fathurrahman tahun lalu mengaku pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli merupakan bagian dari jalan bebas hambatan di Pulau Sumatra dengan jarak melalui jalan arteri sepanjang 120 kilometer.
Ia mengatakan jalan bebas hambatan itu dibangun dengan titik awal ada di Kecamatan Baiussalam, Aceh Besar menuju Padang Tiji, Kabupaten Pidie, Aceh, yang memangkas jarak puluhan kilometer Banda Aceh - Sigli.
"Dari 853 hektare tanah untuk jalan tol ini, 250 hektare di antaranya berada di kawasan hutan produksi. Jalan tol yang masuk ke kawasan hutan produksi mencapai 21,3 kilometer. Izinnya sudah ada dari gubernur Aceh," kata dia.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019