Badung (ANTARA) - Sejumlah hotel yang berada di dalam kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Nusa Dua, Badung, Bali, akan memadamkan lampu dan mengurangi pemakaian listrik saat peringatan aksi Earth Hour 2019 pada Sabtu malam nanti pukul 20.30 sampai dengan 21.30 WITA.

"Semua penerangan hotel di kawasan yang kami kelola akan dimatikan, kecuali kamar yang sedang dihuni tamu," ujar Managing Director Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita, di Badung, Sabtu.

Selain itu, seluruh penerangan yang ada di dalam kawasan ITDC seperti lampu penerangan jalan juga akan ikut dipadamkan selama satu jam.

"Tapi kawasan kami tetap buka seperti biasa, pengendara bisa lewat dan tidak ada pengurangan layanan yang kami lakukan," katanya.

Ia menjelaskan hal itu dilakukan manajemen sebagai salah satu wujud kepedulian mereka terhadap alam dan lingkungan.

"Rangkaian Earth Hour 2019 tidak hanya kami lakukan dengan simbolis pemadaman lampu. Tapi sudah kami lakukan sekitar dua bulan yang lalu dengan berbagai kegiatan seperti aksi bersih sampah dan harapannya setelah seremonial nanti kami dapat terus melakukannya," ujarnya.

Peringatan Earth Hour di Pulau Dewata, akan dipusatkan di kawasan Tugu Mandala, Nusa Dua, Badung, dengan berbagai kegiatan yang telah disiapkan.

Kegiatan tersebut diantaranya adalah pameran instalasi daur ulang, tarian api, pementasan musik, konfigurasi membentuk 60+ menggunakan lilin yang dilakukan usai hitung mundur seremonial Switch Off.

"Meskipun begitu kegiatan nanti akan kami kurangi unsur seremonialnya. Penampilan musisi pun nanti adalah mereka yang akan menyanyikan lagu tentang alam," kata Ngurah Ardita.

Selain kawasan ITDC, sekitar 80 titik lokasi yang tersebar di sejumlah wilayah lain di Pulau Bali, juga akan berpartisipasi pada kegiatan Earth Hour yang merupakan kampanye global yang diinisiasi oleh WWF sejak tahun 2007 di Sydney, Australia.

"Sampai saat ini sudah sekitar 80 tempat yang telah konfirmasi ke kami untuk berpartisipasi dalam Earth Hour 2019," ujar Koordinator Earth Hour Bali, Ratih Permitha Syury.

Tempat-tempat tersebut, terdiri dari berbagai titik seperti ikon kota, hotel, pusat perbelanjaan, perkantoran, rumah sakit dan ritel.

Ratih mengatakan pada selebrasi Switch Off 2019, Earth Hour Indonesia mengajak individu, komunitas, media massa, praktisi bisnis dan pemerintah untuk turut serta mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak sedang dipakai selama satu jam sebagai simbol kepedulian dan komitmen untuk penurunan laju perubahan iklim.

Pada 2019, Earth Hour Bali mencatat, antusiasme partisipan meningkat dibanding tahun-tahun penyelenggaraan Earth Hour sebelumnya.

"Ini menjadi simbol kemajuan pola pikir dan sikap masyarakat dan pemerintah Indonesia terhadap isu-isu lingkungan dan perubahan iklim yang kita alami saat ini," katanya.

Baca juga: Peringatan "Earth Hour" 2019 dipusatkan di Bandara Sultan Hasanuddin

Baca juga: Gubernur imbau masyarakat matikan lampu "Earth Hour"

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2019