Ambon (ANTARA News) - Kepastian Wapres Jusuf Kalla mengunjungi Ambon, Senin, disikapi aparat keamanan dengan melakukan siaga pengamanan dari Bandara Internasional Pattimura, di Desa Laha, hingga pusat kota yang berjarak sekitar 24 kilometer.
Sebelumnya, Jumat lalu, Wapres diberitakan batal berkunjung ke Maluku, tetapi Minggu pagi (28/10) ajudannya menghubungi Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu, untuk menjelaskan bahwa Wapres jadi ke Ambon.
Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Rasyid Qurnuen Aquari, di Ambon, Senin pagi, mengatakan pihaknya tidak mau mengambil risiko apa pun juga terhadap pengamanan Wapres yang berkunjung dalam rangka membuka Musyawarah Besar Latupati (pemangku adat - red) se- Maluku, 29 - 31 Oktober.
"Semua kekuatan dikerahkan, baik TNI maupun Polri guna mengamankan kunjungan Wapres yang juga dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar dijadwalkan melakukan temu kader sebagai rangkaian HUT partai tersebut tahun ini,"tambahnya.
Personel polisi dan TNI terlihat siaga di sepanjang jalan dari Desa Laha hingga pusat Kota Ambon.
Begitu pun sejumlah KRI dan Kapal TNI - AL (KAL) di Teluk Dalam Ambon.
Kehadiran Wapres ini juga siap disambut para siswa SD hingga SMA yang terlihat berjejer di Jalan Jenderal Sudirman.
Ketua Panitia Musyawarah Besar Latupati se- Maluku, Fachri Sangadji, mengatakan Wapres akan diberikan gelar "Upu Latu" (pemimpim-red), berupa pakaian adat maupun mahkota kebesaran dan makan sirih pinang.
Prosesi penganugerahan gelar "Upu Latu" kepada Wapres disatukan dengan gelar Kepala Adat (pimpinan adat-red) Maluku kepada Gubernur setempat, Karel Albert Ralahalu.
"Pemberian gelar pimpinan adat kepada Gubernur Ralahalu maupun Musyawarah Besar Latupati se-Maluku ini tidak ada kaitannya politik dengan Pilkada 2008 mendatang," ujarnya.
Kegiatan ini dijadwalkan dihadiri Mensos Bachtiar Chamsyah serta Sultan Hamengku Buwono X dan Gusti Kanjeng Ratu Hemas yang akan menjadi pembicara. (*)
Copyright © ANTARA 2007