"Kegiatan ini bagian dari program corporate social responsibility (CSR) perusahaan untuk tahun ini bertemakan pendidikan," kata CEO PT Kas Wagon Indonesia, Asri Anjarsari di Cilandak Jakarta Selatan, Sabtu.
Asri menjelaskan pihaknya memberikan bantuan bagi 40 anak yatim piatu berupa beasiswa, bantuan beras 500 kilogram dan buku.
"Kami juga berkerja sama dengan kayawan menyediakan baju bagi anak-anak ini," kata Asri.
Menurut Asri alasan memiliih lokasi di Panti Asuhan Yos Sudarso karena pertama dekat dengan lokasi kantor, kedua hampir 50 persen nasabah Cashwagon berdomisili di Jakarta dan Jawa.
Asri berjanji program pendidikan ini tidak akan berhenti begitu saja namun akan terus digulirkan untuk memberikan manfaat yang lebih luas.
Fintech saat ini tengah menjadi tren di kalangan pengusaha mikro dan kecil karena untuk mendapatkan kredit cukup dilakukan melalui aplikasi.
"Dengan besaran pinjaman Rp500 ribu sampai Rp5 juta banyak masyarakat terbantu, persyaratannya juga mudah dan cepat semuanya dilakukan secara 'online'," ujar Asri.
Jumlah pemimjam saat ini sudah mencapai 200.000 orang sedangkan jumlah pinjamannya mencapai 400.000 unit.
Mengapa Fintech bisa memberikan pelayanan lebih cepat karena berbeda dengan bank untuk kelayakan kreditnya masih dilakukan manual termasuk kunjungan ke lokasi peminjam, hal ini tidak diperlukan bagi Fitntech.
"Tetap kami mengedepankan risiko, untuk kelayakan usaha termasuk lokasinya bisa dipantau melalui perangkat GPS dari perangkat aplikasi kami," ujar Asri.
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019