Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan ia tidak pernah berniat mengalbumkan lagu hasil ciptaannya, namun lebih karena dorongan teman-teman dan Persatuan Artis Pencipta Lagu-Lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia (Pappri). "Tidak ada niatan sama sekali mengalbumkan lagu saya, apalagi meluncurkan secara formal seperti ini," kata Presiden Yudhoyono dalam sambutannya pada peluncuran album lagunya berjudul "Rinduku Padamu", di Jakarta International Expo, Minggu malam. Presiden pada peluncuran itu didampingi Ibu Ani Yudhoyono, disaksikan sekitar 1.500 orang tamu undangan termasuk sejumlah menteri kabinet dan perwakilan negara sahabat. Album yang terdiri atas 10 lagu itu dilantunkan artis-artis terkemuka. Ketua Pappri Dharma Oratmangun, menyanyikan lagu "Rinduku Padamu, "Kasih" (Gee Foregia), "Mengarungi Keberkahan Tuhan (Ebiet G Ade), "Hening" (Widi AB Three), "Selamat Berjuang" (Dea Mirella), "Kawan" (Kerispatih), "Mentari Bersinar" (Seno Haryo). Menurut Presiden, empat dari 10 lagu yang diproduksi dalam keping compact disc (CD) itu dikerjakan pada tahun 2006, dan tahun 2007. "Suatu saat Ketua Pappri Dharma Oratmangun memperdengarkan lirik dan lagu yang saya ciptakan (setelah dilakukan tata musik). Kok menjadi indah. Akhirnya dengan prakarsa dorongan semua pihak tercipta lagu-lagu yang malam ini diluncurkan," kata Presiden disambut tepuk tangan para tamu undangan. Presiden menuturkan, kegemarannya bermain musik sudah ada sejak remaja ketika duduk di bangku SMP dan SMU. "Apa yang saya alami ketika remaja muda bermain musik, tiba-tiba sekarang muncul keingingnan menulis lagu. Tidak ada sesuatu yang luar biasa, semua mengalir saja," tandas Kepala Negara. Presiden yang saat itu mengenakan batik bermotif berwarna kecoklatan itu pun membeberkan rahasia penulisan lagu-lagu ciptaannya. "Rahasianya adalah ketika saya sedang melakukan refleksi di tengah kepadatan tugas, di tengah mengatasi berbagai masalah, saya menyempatkan mengekspresikan pikiran-pikiran saya yang tentunya kapasitas saya sebagai manusia biasa," kata Presiden. Ia juga membeberkan, bahwa untuk menulis sebuah lagu diperlukan waktu 1,5 hingga 2,5 jam, dan tentunya di tengah kesibukan dalam dua hingga empat hari kemudian dilanjutkan untuk melakukan koreksi atau tambahan pada baris-baris liriknya. Lirik dan lagu "Kuasa Tuhan" yang dinyanyikan Dharma Oratmangung misalnya, ditulis Kepala Negara 26 September 2007 usai menjalankan tugas sebagai pembicara di Perserikatan Bangsa-Banga (PBB), di New York. "Mengarungi Keberkahan Tuhan" dinyanyikan Ebiet G. Ade, ditulis di Sydney, 9 September 2007, setelah Presiden mengakhiri pertemuan puncak Kerjasa Ekonomi Negara-Negara Asia Pacific (APEC), dan tentunya ada lagu yang diciptakan di kediaman pribadi Presiden di Cikeas, Bogor, berjudul "Hening" dinyanyikan Widi AB Three.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007