Ke depan mereka menjadi kader-kader bangsa yang kita harapan mengawal bangsa, mengawal rakyat, kemudian mengawal agama, supaya agama ini jangan diberi tafsir yang kemudian menimbulkan permusuhan, paham yang intoleran."
Ogan Ilir (ANTARA) - Calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin saat bersilaturahmi di Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Jumat, mengingatkan ribuan santri yang hadir agar tidak berantem karena berbeda pilihan dalam Pemilu 2019.
"Kalau berbeda partai, lakum partaiukum, walana partaiuna, partai anda partai anda, partai kita partai kita, tidak usah berantem. Kalau pilihan capres, lakum capresukum walana capresuna, kalau calon presiden ente calon presiden ente, calon presiden kita, calon presiden kita," tutur KH Ma'ruf Amin.
Menurut dia, tidak tepat apabila ada yang mengumpamakan pilpres seperti perang badar, yakni perang antara kaum Islam dan kafir, sementara pilpres untuk mencari pemimpin yang terbaik.
Ia kemudian berseloroh apabila tidak berminat memilih dirinya, masyarakat dapat memilih capres pasangannya Joko Widodo.
"Kalau tidak mau pilih saya, pilih saja Pak Jokowi, betul? Kalau tidak mau pilih Pak Jokowi pilih saya, gitu kan gampang, enak kan tidak perlu berantem. Betul atau tidak?" kata Ketua Umum MUI nonaktif itu.
Usai memberikan sambutan, kepada wartawan ia menyampaikan harapannya agar santri dan santriwati pondok tersebut ke depan menjadi pengawal agama agar tidak ditafsirkan sembarangan.
"Ke depan mereka menjadi kader-kader bangsa yang kita harapan mengawal bangsa, mengawal rakyat, kemudian mengawal agama, supaya agama ini jangan diberi tafsir yang kemudian menimbulkan permusuhan, paham yang intoleran," ujar Kiai Ma'ruf.
Agar dapat mengawal agama dan menyebarkan Islam yang rahmatan lil alamin, menurut dia, santri harus belajar serius di pesantren.
Saat berkunjung ke pesantren itu, KH Ma'ruf Amin didampingi istrinya Wury Estu Handayani dan putri keduanya Siti Mamduhah.
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019