Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan penanganan banjir bandang di Sentani, Papua, memasuki masa transisi darurat menuju pemulihan setelah masa tanggap darurat berakhir 29 Maret.
"Masa tanggap darurat telah dilakukan selama 14 hari dan berakhir 29 Maret. Saat ini masuk transisi masa darurat menuju pemulihan," kata Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan, memasuki masa darurat menuju pemulihan karena saat ini masih ada pengungsi dan ada kerusakan yang harus segera diperbaiki.
Dia menjelaskan, masa transisi menuju pemulihan akan diberlakukan dengan SK dari bupati setempat.
Sementara itu, kebutuhan logistik untuk pengungsi masih mencukupi hingga 14 hari ke depan, kata Sutopo.
Pada masa tanggap darurat, sebanyak 7.321 personil terlibat dan seiring dengan peralihan masa transisi menuju pemulihan maka personil yang terlibat dalam penanganan bencana di daerah tersebut akan dikurangi.
Selain itu, dengan berakhirnya masa tanggap darurat maka pencarian korban juga dihentikan.
"Dalam hal ini prosesnya sudah dikoordinasikan dan dirembukan dengan keluarga maupun pihak lainnya," tambah Sutopo.
Banjir bandang di Sentani yang terjadi pada Sabtu (16/3) akibat curah hujan ekstrem menyebabkan 112 orang meninggal dunia, 82 orang hilang, 917 orang luka-luka, 8.008 orang mengungsi dan 33.161 KK terdampak. Selain itu tercatat, 1.770 unit rumah rusak.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019