adanya pembatasan lounge merupakan langkah penataan Garuda yang berfokus pada penerbangan kelas bisnis
Jakarta (ANTARA) - Maskapai Garuda Indonesia membantah bahwa pembatasan akses lounge penumpang karena imbas dari turunnya tarif penerbangan.

“Enggak, karena lounge itu kelasnya non-ekonomi, jadi bukan karena itu (penurunan tarif penerbangan),” kata Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan kepada Antara di Jakarta, Jumat malam.

Pernyataan tersebut menyusul adanya notifikasi kepada pada para pelanggan Garuda Indonesia bahwa dalam mengakses lounge dibatasi hanya penumpang kelas bisnis dan pemegang kartu Garuda Frequent Flyer (GFF) Platinum per 1 April 2019, sementara sebelumnya pemegang (GFF) Gold masih bisa mendapatkan fasilitas lounge.

Ikhsan menjelaskan adanya pembatasan tersebut merupakan langkah penataan Garuda yang berfokus pada penerbangan kelas bisnis.

“Pengurangan akses jadi di situ. Itu sebenarnya kepada penataan kelas bisnis kita. Cuma bisa saja orang masuk lounge tapi dengan biaya sendiri,” katanya.

Maskapai Garuda Indonesia memberikan potongan harga tiket hingga 50 persen mulai 31 Maret hingga 13 Mei 2019 dalam rangka HUT Kementerian BUMN yang dikemas dalam ajang tahunan “Garuda Indonesia Online Travel Festival”.

Tarif promo tersebut berlaku untuk seluruh rute penerbangan domestik melalui situs Garuda Indonesia dan saluran agen perjalanan daring (OTA).
Baca juga: Garuda harapkan aturan baru hilangkan perang tarif
Baca juga: Kemenhub tetapkan tarif batas bawah tiket pesawat ekonomi 35 persen
Baca juga: Kemenhub harapkan aturan baru sehatkan bisnis penerbangan


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019