Surabaya (ANTARA) - Command Center 112 milik Pemerintah Kota Surabaya mendapat penghargaan sebagai layanan darurat terbaik dari Asosiasi Global Contact Center World dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Layanan tanggap darurat Command Center 112 milik Pemkot Surabaya sangat tepat dan cepat," kata Direktur Pengembangan Pita Lebar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Benyamin Sura bersama rombongan saat berkunjung di ruang kendali Command Center (CC) 112 di gedung Siola, Surabaya, Jumat.

Menurut dia, Surabaya layak mendapat predikat terbaik karena pelayanannya memang disiapkan untuk melayani masyarakat secara prima. Hal ini, kata dia, terbukti dari waktu respons kepada masyarakat sangat cepat yakni tujuh menit.

Menurut dia, pelayanan semacam ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat sebab jika di kota lain, respon time layanan tanggap darurat kurang lebih sekitar 10 sampai 15 menit. Namun di Surabaya, waktu respons mampu mencapai 7 menit.

Benyamin juga menerangkan bahwa kunjungannya bersama rombongan asosiasi yang berjumlah sekitar 100 anggota perwakilan pemerintah daerah se-pulau Jawa itu, bertujuan agar mereka bisa mengetahui dan mempelajari bagaimana Pemkot Surabaya mengelola layanan tanggap darurat 112.

"Sekaligus saya berharap saat kembali nanti, mereka dapat mengimplementasikan dengan cara seperti ini," katanya.

Ia menambahkan pihaknya akan terus memfasilitasi dengan memberi pelayanan, agar semua masyarakat dapat dengan mudah terhubung dengan layanan 112 di semua ponsel. "Semua provider agar dapat menghubungi CC 112 bebas biaya, dan ini juga sudah diatur dalam undang-undang," katanya.

Penghargaan itu diberikan karena CC 112 dinilai sebagai program sukses untuk studi kasus "call center" layanan kedaruratan terbaik. Tidak hanya itu, mereka juga memberikan penghargaan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai pemimpin terbaik dalam layanan publik pusat kontak.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengucapkan ribuan terima kasih kepada Kemenkominfo dan Contact Center World atas terpilihnya layanan tanggap darurat CC 112 sebagai layanan kedaruratan tercepat.

"Terima kasih atas penghargaan yang diberikan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Contact Center World, yang memberikan penghargaan kepada kota dan saya pribadi," kata Wali Kota Risma.

Ia menjelaskan ide awal pembuatan layanan tanggap darurat 112 tersebut, dimulai ketika salah satu warga mengalami kebakaran, namun warga itu mengalami kesulitan untuk meminta bantuan karena pada saat itu nomer Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Surabaya terlalu panjang.

"Karena itu, saya membuat program yang nomernya mudah diingat (112) untuk menolong warga," ujarnya.

Seiring berjalannya waktu, lanjut dia, layanan tanggap darurat Command Center 112 terus mengalami perkembangan. Saat ini layanan 112 sudah saling terkoneksi dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya yang berhubungan langsung dengan pelayanan masyarakat.

"Akhirnya kemudian saya membuat CC 112 yang terpadu dengan seluruh OPD dan dinas yang selama ini ada pelayanan langsung ke masyarakat," katanya.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga menyebut awalnya durasi "fast time" layanan 112 sekitar 10 menit. Namun akhirnya, Wali Kota Risma terus menekan agar respons time layanan 112 bisa kurang dari 10 menit dan ketemulah 7 menit.

Untuk mendukung hal itu, kata dia, pihaknya menyebarkan beberapa posko terpadu untuk mempercepat pelayanan. "Saya berharap permasalahan-permasalahan warga Surabaya, melalui CC 112 ini bisa menjadi telinga, mata dan mulut warga Kota Surabaya," katanya.

Baca juga: Wali kota peserta Rakor Apeksi kagumi "Command Center 112" di Surabaya
Baca juga: Surabaya raih penghargaan Top 99 Sinovik

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019