Sudah lama para ustadzdan ustadzah berada di pinggir, susah terus maka sekarang saatnya para pengajar keagamaan ini ditengahkan, diberdayakan menjadi benteng kekuatan NKRI
Semarang (ANTARA) - Ribuan guru mengaji di Madrasah Diniyah, Taman Pendidikan Alquran, dan pengasuh pondok pesantren di Kota Semarang menerima insentif dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Penyerahan insentif kepada 2.000 guru mengaji itu dilakukan oleh Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen di Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang, Jumat.
Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng, menjelaskan bahwa pendidik TPQ, Madin dan pondok pesantren yang tersebar di pelosok Jateng, dengan jumlah pendidik yang tidak sedikit merupakan potensi besar untuk mencetak generasi bangsa yang berkualitas, sekaligus menjadi benteng kekuatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari berbagai ancaman yang berpotensi memecah belah persatuan Indonesia.
"Sudah lama para ustadz dan ustadzah berada di pinggir, susah terus maka sekarang saatnya para pengajar keagamaan ini ditengahkan, diberdayakan menjadi benteng kekuatan NKRI," katanya.
Menurut dia, peran madin, TPQ dan pondok oesantren sangat penting bagi pemerintah sehingga keberadaan lembaga-lembaga keagamaan di semua daerah harus tetap eksis dan jangan ditinggalkan.
"Dengan pemberian insentif ini, diharapkan para pendidik di TPQ, madin, pondok pesantren lebih berkualitas dan mampu mendidik generasi bangsa menjadi insan-insan yang membanggakan. Madin, TPQ, dan pesantren kembali kepada pengajaran Islam yang rahmatan lil'alamin. Ini sangat penting," ujarnya.
Disebutkan Gus Yasin, alokasi anggaran insentif untuk para guru madin, TPQ, guru ngaji dan pengasuh pesantren diberikan melalui dana hibah dengan total sekitar Rp205 miliar.
Tercatat sebanyak 171.131 orang yang terdaftar untuk menerima insentif dari Pemprov Jateng tersebut.
"Pemprov Jateng tidak hanya memberikan insentif kepada para ustadz dan ustadzah, tapi juga memikirkan lembaga-lembaga pendidikan keagamaan ini mampu meningkatkan ekonomi melalui program ekotren atau ekonomi pesantren," jelasnya.
Selain itu, Pemprov Jateng juga akan memberikan perhatian kepada para penghafal Alquran, maka para kepala desa diharapkan bersinergi dengan organisasi-organisasi kemasyarakatan sehingga berbagai bantuan dari pemerintah dapat tepat sasaran dan persoalan di masyarakat dapat teratasi.
"Jika ada penghafal Alquran, tolong informasikan kepada Pemerintah (Provinsi) Jateng, Insya Allah kami juga akan memberikan perhatian kepada penghafal Alquran," katanya.
Baca juga: Legislator Makassar minta "guru mengaji siluman" tak ambil insentif
Baca juga: Baznas salurkan insentif imam masjid dan guru ngaji di Ternate-Malut
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019