Pembunuhan terhadap korban telah direncanakan secara matang oleh kedua tersangka
Palembang (ANTARA) - Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menegaskan, kasus pembunuhan terhadap calon pendeta Melinda Zidoni (24) tidak terkait unsur Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA).
Berdasarkan keterangan kedua tersangka pembunuh Hen dan Nang, informasi serta barang bukti yang diperoleh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) daerah Sungai Baung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, kasus pembunuhan itu murni tindak kriminal, kata Irjen Zulkarnain di Palembang, Jumat.
Ketika memberikan keterangan pers keberhasilan tim gabungan Reskrimum Polda Sumsel dan Polres Ogan Komering Ilir mengungkap kasus pembunuhan calon pendeta itu, tersangka melakukan aksi kejahatan karena sakit hati cintanya ditolak dan dihina berwajah kurang tampan.
Kejahatan dilakukan berdua oleh tersangka karena keduanya sama-sama menyukai Melinda yang berwajah cantik kelahiran Nias.
Pembunuhan terhadap korban telah direncanakan secara matang oleh kedua tersangka, berdasarkan bukti dan fakta hukum yang dihimpun penyidik, kedua tersangka dikenakan pasal pembunuhan berencana dan pencabulan.
Pasal pencabulan dikenakan terhadap kedua tersangka karena di alat vital korban berdasarkan hasil visum ditemukan bukti lecet namun tidak ditemukan sperma tersangka sebagaimana dugaan sebelumnya korban diperkosa tersangka sebelum dibunuh, kata kapolda.
Tim Reskrimum gabungan Polda Sumsel menangkap dua tersangka pembunuh calon pendeta Melinda Zidoni yang bertugas di gereja kawasan perkebunan PT Sawit Mas Persada (SMP) Sungai Baung, Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Menurut Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi, tersangka Hen dan Nang ditangkap di kawasan Ogan Komering Ilir pada Kamis (28/3), sekarang diamankan di Mapolda untuk diproses sesuai ketentuan hukum.
Melinda (24) ditemukan meninggal dunia di areal perkebunan PT SMP Sungai Baung, Divisi 3 Blok F 19 Dusun Sungai Baung Desa Bukit Batu, Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir, pada Selasa (26/3) sekitar pukul 04:30 WIB.
Calon pendeta itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan, korban dibunuh dan jasadnya diseret pelaku kejahatan itu ke dalam kebun kelapa sawit.
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019