industri yang telah eksis selama lebih dari satu abad ini melibatkan sekitar enam juta tenaga kerja di Indonesia

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, ratusan ribu para pekerja linting sigaret kretek tangan (SKT), yang banyak tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur, adalah pahlawan industri di Indonesia. Mereka turut berkontribusi dalam menyumbangkan penerimaan cukai bagi negara, yang pada tahun 2018 mencapai Rp153 triliun.

"Ibu-ibu merupakan pejuang industri. Di dalam setiap rupiah (yang disumbangkan ke negara), ada usaha, kerja keras, dan keringat ibu-ibu. Oleh karena itu, ibu-ibu adalah pahlawannya industri," kata Airlangga, dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.

Airlangga sedang melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur bersilaturahmi dengan para pekerja linting di pusat fasilitas produksi PT HM Sampoerna Tbk di Surabaya, Jawa Timur.

Dalam dua minggu terakhir, Airlangga, telah menemui sekitar 8.000 pekerja linting SKT yang tersebar di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga menekankan pentingnya industri hasil tembakau yang telah menopang perekonomian Indonesia.

Industri ini dipandang mampu menyerap tenaga kerja yang banyak.

Data Kemenperin, industri yang telah eksis selama lebih dari satu abad ini melibatkan sekitar enam juta tenaga kerja di Indonesia.

Tak hanya itu, industri rokok juga dinilai sebagai sektor yang berorientasi ekspor sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi.

Pada 2018, nilai ekspor rokok dan cerutu meningkat 2,98 persen dibanding tahun 2017 sebesar 904,7 juta dolar AS.
Baca juga: Menperin: sigaret kretek tangan bertahan di era industri 4.0
Baca juga: Penggabungan SKM dan SKT bakal tingkatkan pengangguran

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019