"Dorongan tersebut diantaranya berupa program peningkatan kompetensi insan perfilman, fasilitasi produksi, penayangan film, dan penyewaan hak tayang film," katanya, saat memberikan sambutan pada pembukaan Hari Film Nasional (HFN) ke-69 di Jakarta, Jumat.
Mendikbud menjelaskan film Athirah yang diadaptasi dari novel yang sama, merupakan salah satu film yang disewa hak tayangnya secara tidak ekslusif oleh Kemendikbud pada 2018.
Film tersebut terinspirasi dari kisah nyata ibunda Wakil Presiden(Wapres), Jusuf Kalla, yang juga hadir dalam acara tersebut. Film itu akan diedarkan dan akan ditonton oleh siswa di Tanah Air.
Mendkbud juga mengatakan bahwa Wapres juga peduli dengan perfilman Indonesia, sering mengajak masyarakat nonton bersama dan juga pernah difilmkan dengan film berjudul "Jusuf Kalla".
"Dengan mengenang HFN ini, sama halnya dengan mengenang sejarah peradaban kemajuan bangsa, ketahanan budaya dan kreasi," ujarnya..
Kemendikbud melalui Pusat Pengembangan Perfilman memperingati Hari Film Nasional (HFN) ke 69 yang jatuh pada 30 Maret 2019. Sejumlah acara diselenggarakan mulai dari Kampanye Film, Pameran Sejarah Perfilman, Pemutaran Film Indonesia, Bincang Film dan Apresiasi Kesetiaan yang puncaknya akan dilaksanakan pada Kamis hingga Sabtu. Tema HFN pada 2019 adalah “Film Indonesia Keren”.
Dalam kesempatan itu, Mendikbud juga memberikan Apresiasi Kesetiaan kepada 10 (sepuluh) orang sineas Indonesia yang telah bekerja lebih dari 30 (tiga puluh) tahun di bidangnya masing-masing, dan menyerahkan sertifikat kompetensi secara simbolis kepada insan film yang telah bersertifikat.
Pewarta: Indriani
Editor: Alex Sariwating
Copyright © ANTARA 2019