Kediri (ANTARA News) - Sedikitnya 10 ribu anggota Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menggelar doa bersama di Kediri, Jawa Timur, Minggu, agar Gunung Kelud tidak meletus. Doa bersama untuk Gunung Kelud itu dilakukan sebelum acara halal bihalal di Ponpes LDII di kawasan Burengan, Kota Kediri, dimulai Minggu pukul 10.00 WIB. Dengan dipimpin seorang imam, ribuan pengikut LDII mengamini agar Gunung Kelud tidak jadi meletus atau kalau memang meletus tidak sampai menimbulkan jatuhnya korban jiwa dan harta benda. Ketua DPD LDII Jatim Chriswanto Santoso mengatakan, banyak pengikut LDII yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) I Gunung Kelud baik di Kabupaten Kediri maupun di Kabupaten Blitar. Oleh sebab itu, pihaknya sangat memperhatikan informasi sekecil apapun mengenai aktifitas Gunung Kelud selama beberapa hari terakhir. Selain itu, kata dia, DPD LDII Jatim telah menerjunkan sedikitnya 100 orang tenaga sukarelawan untuk membantu proses evakuasi warga yang masih tinggal di KRB I Gunung Kelud. "Kami juga mendirikan lima unit posko di beberapa tempat pengungsian baik di Kabupaten Kediri maupun di Kabupaten Blitar," kata Chriswanto menambahkan. Sementara data dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Kelud di Dusun Margomulyo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, menyebutkan selama 12 jam (00.00-12.00 WIB) telah terjadi enam kali gempa tremor, dua kali gempa vulkanik dangkal, lima kali gempa vulkanik dalam, dan enam kali gempa tektonik jauh. Pada pukul 06.00 hingga 12.00 WIB suhu air danau kawah telah mencapai 39,2 derajat Celsius pada kedalaman 15 meter, 38,1 di kedalaman 10 meter, dan 37,4 pada bagian permukaan. Sampai berita ini diturunkan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMB) masih menetapkan Gunung Kelud berstatus Awas (Level IV) kendati sebelumnya sempat berwacana akan menurunkan status gunung berketinggian 1.731 meter dari permukaan laut itu.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007